Fernando Napitupulu Meninggal setelah 5 Menit Disuntik Antibiotik di RSU Eshmun

Posted 16-02-2022 00:33  » Team Tobatimes
Foto Caption: Rosnani Napitupulu menangis sesenggukan menceritakan kematian adiknya bernama Sakti Fernando Napitupulu, Selasa (15/2/2022). Sakti Fernando Napitupulu meninggal setelah disuntik di RSU Eshmun.(TRIBUN MEDAN/ARJUNA BAKKARA)

TOBATIMES, MEDAN - Rosnani Napitupulu teramat histeris saat menunggu kedatangan jenazah Sakti Fernando Napitupulu, adik bungsunya di rumah orang tuanya di Lingkungan IV Kelurahan Tanah Enamratus Kecamatan Marelan, Selasa (15/2/2022).

Rosnani mengisahkan kalau adiknya yang paling bungsu tersebut meninggal 5 menit setelah disuntikan antibiotik oleh dokter di Rumah Sakit Umum (RSU) Eshmun.

Padahal sebelumnya, Rosnani telah melarang dokter untuk tidak menyuntik Sakti Fernandi.

Soalnya Sakti memiliki alergi, namun dokter lalai dan meyuntikkan antibiotik.

"Ada alergi obat buk, tanya dokternya. Ada, kami bilang. Dan langsung kamu larang biar gak disuntikkan antibiotik itu. Tapi disuntik juga, dan setelah disuntik mereka bilang enggak sengaja," ujar Rosnani.

Kata Rosnani, Sakti yang sehari-hari sebagai Satpam ini sebelumnya pergi bekerja dari rumah, dan mengalami kecelakaan lalu lintas di sekitar Jalan Kol Yos Sudarso, Jalan Bawal Belawan pada Senin (15/2/2022).

Lalu, setelah itu Sakti pulang ke rumah.

Rosnani, lalu membawa Sakti adiknya berobat ke Rumah Sakit Umum Esmun di Jalan Marelan Pasar 1.

Selepas tergelincir dari sepeda motor, Sakti hanya luka pada bagian lengan dan sedikit oyong, namun masih normal berjalan.

Sebelumya, dia ditolak dari Rumah Sakit tersebut.

Tiba di Rumah Sakit, Sakti disuntikkan antibiotik, meski sebelumnya dilarang oleh Rosnani agar dokter tidak menyuntik.

Rosnani melihat adiknya disuntik antibiotik. Setelah itu, Sakti langsung mengaku sesak nafas dan merasa pusing lalu kejang-kejang.

Kemudian Sakti adiknya, mengeluarkan buih dari mulut. Lalu sampai mengeluarkan kotoran.

Atas peristiwa ini, Rosnani telah melaporkan tindakan dokter yang dianggapnya mengakibatkan orang meninggal dunia tersebut ke Polsek Medan Labuhan.

Saat ini, adiknya sedang diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut.

Sementara itu, ketika Wartawan meyambangi rumah Sakit Umum Eshmun, seseorang yang mengaku Humas bawahan Budiman melarang wartawan.

Dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, Humas tersebut menepis kamera wartawan.

Dikutip dari Tribun Medan