Saud Maruli Manik: Lurah Ancol yang Menyebabkan Mogok Kerja Petugas Kebersihan

Posted 20-02-2024 09:08  » Team Tobatimes
Foto Caption: Saud Maruli Manik: Lurah Ancol yang Menyebabkan Mogok Kerja Petugas Kebersihan

Berikut ini adalah gambaran tentang Saud Maruli Manik, Lurah Ancol yang merendahkan petugas kebersihan. Saud menyebut Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Ancol sebagai orang miskin.

Akibat dari perlakuan merendahkan itu, para PPSU yang biasa dikenal sebagai pasukan oranye memutuskan untuk melakukan mogok kerja pada hari Senin (19/2/2024).

Ternyata sikap sombong yang dimiliki oleh Saud sudah sering terjadi sebelumnya.

Pada akhirnya, karena tidak bisa lagi menahan perlakuan merendahkan itu, puluhan PPSU melakukan aksi protes.

Mereka mengaku sering dihina oleh Saud Maruli Manik dan Sekretaris Kelurahan Ancol, Kenny Hutagaol.

"Kami meminta ketegasan dan keadilan. Setiap kali ada apel, Pak Lurah selalu memarahi kami, terutama dengan kata-kata yang merendahkan seperti 'miskin'," ujar salah satu petugas PPSU di Kelurahan Ancol, bernama Fajar, saat ditemui di lokasi.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com di lokasi hari ini, puluhan petugas PPSU berkumpul tanpa mengenakan seragam.

Mereka datang sambil membawa sapu lidi dan membuangnya ke jalanan sebagai bentuk mogok kerja.

Menurut Fajar, aksi ini merupakan simbol protes dari para pasukan oranye terhadap perilaku lurah dan sekretaris kelurahan yang dinilai telah merendahkan mereka.

Bahkan, sampah-sampah di Jalan Lodan Raya dan sekitarnya juga dibiarkan berserakan karena mereka melakukan mogok kerja.

Fajar menyatakan bahwa ucapan-ucapan yang merendahkan mereka sering terdengar saat lurah dan sekretaris kelurahan memimpin apel.

Salah satunya, menurut Fajar, saat Lurah Ancol menyebut salah satu petugas PPSU miskin hanya karena tidak memiliki motor.

"Contohnya, PPSU yang tidak memiliki motor dilarang merokok. Saya pernah mendengar saat kita berkumpul, kata 'miskin' dilemparkan. Kemudian, saat Pemilu kemarin, saat kita membagi zona dan TPS, kami ditugaskan di beberapa TPS. Salah satu teman saya ditugaskan di RW 10, dan dia ditanya, 'Apakah kamu punya motor atau tidak?'," kata Fajar.

"Ia menjawab tidak, dan dikatakan bahwa dia miskin," tambahnya.

Pernyataan serupa juga diungkap oleh Pipit Mulyaningsih, petugas PPSU lainnya di kelurahan yang sama.

Ia merasa sakit hati dengan ucapan-ucapan yang sering dilontarkan oleh Sekretaris Kelurahan Ancol.

Salah satunya, menurutnya, saat momen pembagian sembako.

"Ketika saya mendengar tentang pembagian sembako dari kecamatan, yang harus membayar Rp 100 ribu. Sedangkan, dia tidak punya uang tapi sudah mendapat kupon," kata Pipit.

"Tapi kami dipanggil 'miskin-miskin' dulu. Ini bahasa yang seharusnya tidak digunakan. Teman kami yang dipanggil 'miskin' juga merasa tersinggung," tambahnya.

Dengan tindakan protes yang mereka lakukan, mereka berharap agar Lurah dan Sekretaris Kelurahan Ancol dapat memperbaiki perilaku mereka.

Berapa sebenarnya kekayaan Lurah Ancol, Bijakri Saud Maruli Manik?

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode 2022, Bijakri Saud Maruli Manik memiliki harta senilai Rp 3,5 Miliar atau Rp 3.565.026.186.

Harta tersebut terdiri dari beberapa tanah dan bangunan, kendaraan, dan harta bergerak lainnya.

Untuk tanah dan bangunan, Saud memiliki aset total senilai Rp 3.336.000.000.

Aset tanah dan bangunan tersebut terdiri dari:

  1. Tanah dan Bangunan Seluas 107 m2/60 m2 di Kota Jakarta Barat, hasil sendiri senilai Rp 800.000.000
  2. Tanah dan Bangunan Seluas 105 m2/105 m2 di Kota Jakarta Barat, hasil sendiri senilai Rp 700.000.000
  3. Tanah Seluas 224 m2 di Kabupaten Bekasi, hasil sendiri senilai Rp 200.000.000
  4. Tanah Seluas 9.424 m2 di Kabupaten Pakpak Bharat, hasil sendiri senilai Rp 150.000.000
  5. Tanah Seluas 400 m2 di Kabupaten Pakpak Bharat, warisan senilai Rp 6.000.000
  6. Tanah Seluas 640 m2 di Kabupaten Pakpak Bharat, hasil sendiri senilai Rp 30.000.000
  7. Tanah Seluas 1.138 m2 di Kabupaten Dairi, warisan senilai Rp 60.000.000
  8. Tanah Seluas 3.062 m2 di Kabupaten Dairi, warisan senilai Rp 190.000.000
  9. Bangunan Seluas 36 m2 di Kota Jakarta Pusat, hasil sendiri senilai Rp 1.200.000.000

Selain itu, Saud juga memiliki kendaraan berupa Motor Yamaha 2DP-RA A/T Tahun 2019 dan mobil Toyota Rush dengan total senilai Rp 222.000.000, serta harta bergerak lain senilai Rp 23.879.900, serta kas dan setara kas senilai Rp 407.852.269.

Saud Maruli Manik juga memiliki hutang senilai Rp 424.705.983.

Dengan total tersebut, Saud Maruli Manik memiliki harta kekayaan senilai Rp 3.565.026.186.