Pertama Kali dalam 53 Tahun, Mahathir Mohamad Kalah Pemilu Malaysia, Posisi 4 dari 5 Kandidat

Posted 22-11-2022 21:43  » Team Tobatimes
Foto Caption: Mantan Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Ketua Gerakan Tanah Air (Partai Tanah Air) Mahathir Mohamad menunjukkan jarinya yang bertanda tinta usai mencoblos pemilihan umum di Alor Setar, Kedah, Malaysia, Sabtu, 19 November 2022. (AP PHOTO/JOHNSHEN LEE)

TOBATIMES, MALAYSIA - Untuk pertama kalinya dalam 53 tahun, pemimpin veteran Malaysia Mahathir Mohamad menderita kekalahan di pemilu.

Mahathir Mohamad dinyatakan kalah dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Malaysia pada Sabtu (19/11/2022).

Mahathir (97 tahun) gagal mempertahankan kursi parlementernya di daerah pemilihan pulau Langkawi, hasil yang mungkin dapat menandai akhir dari karir politiknya setelah tujuh dasawarsa.

Mengutip dari Kompas.com, politisi itu, yang menjabat sebagai perdana menteri Malaysia selama lebih dari dua dekade dalam dua masa jabatan, berada di urutan keempat dalam pertarungan 5 orang kandidat.

Kursi tersebut dimenangkan oleh Mohd Suhaimi Abdullah, kandidat dari aliansi Perikatan, yang dipimpin oleh mantan perdana menteri lainnya, Muhyiddin Yassin.

Itu adalah kekalahan pemilihan pertama Mahathir sejak 1969.

Mahathir memimpin koalisi yang telah berjanji untuk menjatuhkan pemerintahan Barisan Nasional yang sedang menjabat atas tuduhan korupsi.

Tetapi aliansinya tidak dianggap sebagai pesaing utama.

Aliansi Barisan menghadapi dua koalisi besar lainnya, yakni pertama blok Muhyiddin dan satu lagi yang dipimpin oleh saingan lama Mahathir, Anwar Ibrahim.

Mahathir mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bulan ini bahwa dia akan pensiun dari politik jika dia kalah.

"Saya tidak melihat diri saya aktif dalam politik sampai saya berusia 100 tahun," katanya.

"Yang paling adalah mentransfer pengalaman saya kepada para pemimpin muda partai."

Malaysia memiliki 222 kursi parlemen tetapi pemungutan suara diadakan hanya untuk 220 posisi pada Sabtu (18/11/2022).

Komisi Pemilihan mengatakan koalisi multi-etnis Pakatan Harapan Anwar memenangkan total 82 kursi, sementara aliansi Perikatan Nasional Muhyiddin memenangkan 73 kursi.

Koalisi Barisan Ismail memperoleh 30 kursi. Satu kursi belum diumumkan pada pukul 04.00 WIB pada Minggu (20/11/2022).

“Hasil utama dari pemilihan ini adalah bahwa Perikatan telah berhasil mengganggu sistem dua partai,” kata Adib Zalkapli, direktur konsultan politik Bower Group Asia.

Barisan dan Pakatan telah lama menjadi blok utama Malaysia.

Aliansi Barisan mengatakan menerima keputusan rakyat, tetapi tidak mau mengakui kekalahan.

Koalisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk membentuk pemerintahan yang stabil.

Dikutip dari Tribun Medan