Hari ini Bos Judi Online Medan Tiba di Kualanamu, Langsung Dibawa ke Polda Sumut
TOBATIMES, MEDAN - Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan bahwa bos judi online asal Sumut, ABK alias J akan tiba sore ini di Kota Medan.
Menurut Hadi, bos judi online itu berangkat dari Jakarta menggunakan pesawat Batik Air.
Nantinya, setelah mendarat di Bandara Kualanamu, bos judi online ABK akan langsung dibawa ke Polda Sumut.
"Sesuai jadwal memang tiba ke Medan hari ini," kata Hadi, Senin (17/10/2022).
Hadi mengatakan, bila merujuk jadwal yang sudah disampaikan Bareskrim Polri, bos judi online itu akan berangkat dari Jakarta sekira pukul 15.00 WIB.
Kemungkinan besar, bos judi online ABK akan tiba di Sumut sekira pukul 17.30 WIB.
Perjalanan kasus bos judi online ABK
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya sudah mengamankan bos judi online asal Sumut ABK di Malaysia.
Rencananya, bos judi online akan tiba di Indonesia pada Jumat (14/10/2022) malam.
Informasi berkembang, rencananya ABK akan jalani pemeriksaan di Mabes Polri, sebelum akhirnya diterbangkan ke Sumatera Utara.
Perjalanan kasus
Pengungkapan kasus judi online yang melibatkan ABK bermula dari penggerebekan Polda Sumut di Warung Warna Warni Komplek Cemara Asri pada Senin (8/8/2022) lalu, tak lama setelah kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat merebak.
Dalam penggerebekan ini, polisi yang dipimpin Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak cuma menemukan puluhan komputer saja.
Sementara itu, sejumlah operator yang ada di sana sudah menghilang.
Polisi kemudian menyita 264 layar monitor, 151 CPU, 20 router, 24 laptop, 105 handphone, 19 buku tabungan, 26 ATM, 560 kartu perdana dan 20 CCTV.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa Warung Warna Warni mengelola 21 website judi online.
Sehari berselang, atau Selasa (9/8/2022), polisi menahan Niko Prasetia, orang yang disebut sebagai operator.
Di hari yang sama, ABK kemudian membawa keluarganya kabur ke Singapura.
Geledah rumah
Setelah ABK membawa keluarganya ke Singapura, pada Jumat (19/8/2022) silam, Polda Sumut menetapkannya sebagai tersangka.
Di hari yang sama pula, Polda Sumut menggeledah kediaman ABK di Jalan Palem Komplek Cemara Asri.
Saat itu, status ABK masih sebatas tersangka.
Polisi belum memasukkannya dalam daftar pencarian orang (DPO).
Berselang dua minggu kemudian, atau 15 hari pascapenggerebekan, barulah Polda Sumut memasukkan ABK sebagai DPO.
Penerbitan DPO dirilis pada 24 Agustus 2022.
Bersamaan dengan penerbitan surat DPO itu, polisi juga menerbitkan red notice kepada tersangka.
Sejak saat itu, ABK mangkir ketika dipanggil secara layak oleh Polda Sumut.
Masuk bagan konsorsium 303
Berkenaan dengan sosok ABK, lelaki yang pernah menjabat sebagai pengurus di sejumlah organisasi ini namanya sempat masuk dalam bagan Konsorsium 303.
Bagan Konsorsium 303 itu mencatut nama sejumlah petinggi Mabes Polri.
Disebut bahwa, dalam bagan Konsorsium 303 itu ABK memberikan setoran dana kepada pejabat kepolisian, mulai dari perwira menengah hingga perwira tinggi.
Namun, rumor ini masih belum terjawab.
Sebab, ABK kala itu kabur ke Singapura bersama keluarganya.
Setelah ABK diamankan, masyarakat kembali bertanya-tanya, akankan nantinya Mabes Polri mendalami bagan Konsorsium 303 yang mencatut nama para jenderal dan perwira menengah itu.
Akankan ada sosok bos judi lain yang lebih tinggi dari ABK di Sumatera Utara yang akan ditangkap?
Informasi berkembang, sosok mafia judi lain yang disebut lebih tinggi levelnya dari ABK sempat dimuat dalam bagan Konsorsium 303 tandingan.
Dalam bagan versi lain, ada sosok AS, pria yang konon dituding mengelola judi di Capital Building Medan dan The Hill Hotel and Resort, Sibolangit.
Namun, rumor ini juga belum bisa terjawab, mengingat beberapa kali polisi melakukan penggerebekan di lokasi yang diduga dikelola AS, lokasinya sudah kosong disinyalir bocor.(cr25/tribun-medan.com)