Fakta-Fakta Soal Viral Polisi Taput KDRT, Ternyata Kelakuan Sang Istri Aneh, 2 Kali Ditampar Mertua

Posted 11-07-2022 13:46  » Team Tobatimes
Foto Caption: Briptu Frenky Friadi Manullang dan istrinya Sunny Sinaga (HO) (Tribun Medan)

TAPUT - Ternyata kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diduga dilakukan Briptu Frengki Manullang tidak benar. 

Anggota polisi Polsek Pahae Julu Tarutung ini mengungkapkan kronologi sebenarnya yang terjadi dalam rumah  tangganya dengan Sunny Sinaga. 

Ia menjelaskan hubungannya dengan istrinya Sunny Sinaga memang tidak baik-baik saja. 

Namun, ia menolak telah melakukan kekerasan terhadap istrinya. Ia menjelaskan semua postingan Sunny Sinaga di facebook yang disebut mendapatkan pukulan dari Briptu Frengki Manullang tidak sepenuhnya benar. 

Bahkan, ia tidak pernah menelantarkan anaknya pada dini hari. 

Di Polres Taput pada Selasa (5/7/2022), Briptu Frengki Manullang memaparkan kasus yang terjadi di rumah tangganya. 

Meski sudah dilaporkan istrinya ke Polres Taput, ia memastikan tetap mencintai istrinya. Dan, ia akan tetap menjaga keutuhan rumah tangga. 

Tudingan Menelantarkan Anak dan Istri

Briptu Frengki Manullang menjelaskan postingan istrinya yang menyebutkan menelantarkannya dan anaknya pada dini hari itu terjadi pada tahun 2020. 

Ia menjelaskan lokasi kejadian terjadi di Kota Pinang, Labusel. Saat itu, Frengki sedang merawat ibunya yang sedang sakit di Rantau Parapat. 

Ia menjemput istrinya di Kota Pinang agar pergi menjaga ibunya yang sakit di Rantau Parapat. Namun, Sunny Sinaga menolak semua itu. 

Kata Frengki, istrinya meminta untuk diantarkan ke rumah orangtuanya di Silakkitang, Labusel. 

“Mengenai pelantaran anak, sebenarnya ini kejadiannya sudah lama, tahun 2019 atau tahun 2020. Sebenarnya, saya bukan secara sengaja menelantarkan mereka. Saya baik-baik jemput istri saya dari Kota Pinang mau ke Rantau Parapat, mamak saya opname di Rantau Parapat, kemudian istri saya tidak mau saya titipkan di rumah orang tua senior polisi yang ada di Rantau Parapat. Kemudian, ia meminta ingin diantar ke Silakkitang, posisi dari jam 3 pagi, saya belum ada istirahat,” terangnya.

“Terus saya katakan, ‘mah, di sini aja tidur, sementara dari Rantau Parapat itu ke Silakkitang (kawasan Labusel) ada 1,5 jam. Udah gitu, pada pukul 6 pagi, saya harus berangkat membeli obat mamak saya. Jadi saya bingung,” terangnya.

Sunny Sinaga Ngaku Dimaki Mertua

Frengki Manullang membernarkan memang ada cekcok antara istrinya dengan ibunya. Namun, ia memastikan, pertengkaran itu terjadi lantaran istrinya memulai dengan menuding yang bukan-bukan. 

“Mengenai kekerasan yang dilakukan orang tua saya memang betul. Cuman memang semua itu didasari perkataan dia yang kurang menyenangkan orang tua saudara. Ia mengatakan bahwa orang tua saya, maaf cakap kata t**k, adikmu pencuri. Mamak saya tak bisa tahan emosi lagi dan menamparnya karena maaf cakap terlalu lantam. Ia dua kali ditampar,” terangnya.

Kendati demikian, Frengki Manullang memastikan orangtuanya sudah melupakan kejadian itu. Orangtuanya, kata Frengki menginginkan rumah tangganya tetap berlanjut.  

“Kalau orang tua saya berat mengatakan untuk cerai ataupun melanjutkan proses ini dengan jalur hukum. Ia (orang tua terlapor) berpesan agar saya membujuk istriku. Kalau dari mertuaku, mereka tetap mendukung perbuatan putrinya untuk proses hukum,” lanjutnya.

“Saya masih sayang istri saya,” terangnya.

Dituding Memukul Istri

Briptu Frengki menjelaskan tentang keadaan istrinya yang mengalami memar pada bagian tubuh.

“Kalau gambar dada yang memar, ia yang buat. Maka, saya merasa difitnah. Ada saksi yang melihat bahwa ia memukul dirinya sebanyak dua kali dan saya melihat ada empat kali ia memukul dirinya. Saksinya ada,” katanya.

“Saya pernah pukul istri saya, tapi ia yang pertama sekali yang memukul saya. Saya disiksanya dan dikejar, saya rela dipukul, lalu saya coba membela diri – menangkis pukulan, terakhir kena dengan dia,” katanya.

Sifat Sunny Sinaga

Biptu Frengki Manullang menyampaikan perilaku istrinya memang sedikit aneh. Menurutnya, istrinya itu sering marah-marah tanpa ada sebab.

“Kalau rewel, sebenarnya ia bukan rewel, tapi pendendam. Artinya, masalah sudah berlalu, ia dan orangtuaku sudah abaikan, harmonis. Cuman, kalau ada kesalahan orangtuaku, ia tak bisa menahan di hatinya. Ia langsung dibantahnya, dan aku ditekannya. Itulah yang terjadi pada tahun baru semalam itu, aku ribut dengan orangtua dan dia,” ujarnya.

Selanjutnya, ia juga menjelaskan soal tanggungjawabnya sebagai personil kepolisian dalam rumah tangganya. Bahkan, ia menjelaskan bagaimana pengelolaan pendatapan dalam rumah tangganya.

“Soal penghasilan, selalu saya berikan pada orang rumah (istri terlapor). Saya tidak pernah pilah-pilah atau ambil, semua saya berikan. Dan orang tua saya pun jauhnya dari kami di Rantauparapat. Setelah pertengkaran ATM tidak tampak, tapi gaji tetap sama istri,” sambungnya.

Hingga saat ini, Frengki masih bersama istrinya dan dua anaknya tinggal bersama dalam satu rumah.

Ia mengakui bahwa dirinya juga mendapat kekerasan dari istrinya, namun dirinya tidak mau mempermalukan istrinya di depan umum termasuk di media sosial.

“Kami tetap satu rumah. Saya pernah melakukan tindak tegas, berupa kemarahan dan tidak pernah lalu tangan (maksudnya memukul), tapi tak pernah dipenuhi. Kalau dia marah, saya diam dan ia mau lalu tangan. Kalau dia lalu tangan pada saya dan ada luka pada saya, saya tidak mau mempermalukan dia. Itulah kekalahan saya sebenarnya,” terangnya.

“Saya pernah mengajak istri saya untuk melihat orang tua saya, tapi ia tidak mau. Saat itu, saya sedang makan. Ia memukul saya dengan menggunakan bantal hingga nasi saya hampir jatuh. Pada saat itu, saya marah terhadap istrinya dan saya mencampakkan nasi itu ke mukanya,” terangnya.

Sunny Sinaga Ada Gangguan Psikologis

Frengki Manullang mengaku ada sedikit gangguan psikologis pada istrinya. 

“Kayaknya ada. Tanda-tandanya, kalau ia sedang marah, ia mau memukuli kepalanya sambil menjerit, ‘aduh…, pusing aku’. Kalau saya tidak salah, itu kejadiannya pada tahun 2021 dan itu mulai tahun 2020. Udah sering seperti itu,” lanjutnya.

“Kalau yang sekarang, inilah yang ia laporkan itu saya, masih seperti itu. Saya bawa istri saya berobat karena kesurupan dan memukuli dirinya. Ia saya bawa berobat kampung. Kami sudah berumahtangga sekitar 4 tahun dan miliki 2 orang anak,” terangnya.

Walaupun demikian, ia tetap mengungkapkan rasa sayangnya pada istrinya demi keutuhan keluarganya.

“Harapan saya tentunya, saya ingin berdamai, baik untuk istri saya dan keluarga dan anak-anak saya. Walaupun istri saya seperti itu, biarlah saya terima. Mungkin itu kekurangan istri saya. Tidak ada niat cerai dan mempertahankan keluarga,” pungkasnya.

Dikutip dari Tribun Medan