Pulang Ke Rumah Setelah Merantau 7 Tahun, Syok Ayahnya Tinggal Tulang

Posted 15-03-2022 11:39  » Team Tobatimes
Foto Caption: Penemuan kerangka tulang manusia di Perum Wisma Nusa Permai, Blok D Nomor 49, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada Minggu 13 Maret 2022. Datang ke Mimpi Anaknya Minta Dijenguk, WNA Spanyol Ditemukan Sudah Berbentuk Kerangka di Badung (Polresta Denpasar)

TOBATIMES, DENPASAR - Mimpi terkadang memang sebuah pertanda.

Manusia yang bermimpi dengan kerabat atau pun keluarganya bisa jadi kenyataan.

Sebab, manusia yang tidur dan orang yang sudah meninggal, ruhnya sama-sama digenggam Tuhan.

Melalui peristiwa inilah kemungkinan ruh manusia dan yang sudah meninggal dapat bertemu.

Biasanya ruh yang sudah meninggal menyampaikan pesannya kepada manusia.

Hal inilah yang terjadi pada seorang anak mimpi ayahnya minta dijenguk. 

Setelah 7 tahun merantau, ia tetiba bermimpi ayahnya minta dijenguk.

Alangkah kagetnya sepulang merantau, ia melihat kondisi ayahnya tinggal tulang.

Malam itu, tak biasanya Anang Firdaus memimpikan ayah angkatnya yang sudah lama tidak bertemu.

Di mimpi itu, sang ayah angkat yang sudah sekitar 7 tahun tidak ia temui itu, tiba-tiba meminta untuk dijenguk.

Masih jelas dalam ingatannya di mimpi itu, bahwa sang ayah meminta tolong untuk sekali-kali dikunjungi ke rumah kontrakannya.

Karena terus kepikiran dengan mimpi tersebut, Anang pun berniati untuk menjenguk sang ayah.

Diketahui bahwa ayah angkatnya itu merupakan seorang laki-laki berusia 75 tahun asal Sapanyol.

Sang ayah diketahui bernama Mario Llobet Esteban.

Namun karena pekerjaannya cukup padat, Anang baru sempat mengunjungi Mario dua minggu setelah sang ayah datang ke mimpinya.

Pria berusia 39 tahun itu pun akhirnya datang ke rumah kontrakan ayahnya pada Minggu (13/3/2022).

Tak sendiri, ia datang bersama kerabatnya untuk membantu membersihkan rumah ayahnya itu.

Namun saat Saat tiba di rumah ayah angkatnya itu, Anang melihat bahwa pagar dan pintu rumah masih dalam keadaan terkunci.

Anang pun kemudian mencoba untuk membuka paksa masuk melalui itu, namun ternyata gagal.

Akhirnya, ia pun mencoba masuk ke dalam rumah kontrakan itu melalui jendela dengan cara mencongkelnya.

Dirinya pun semakin curiga ketika mendapati ternyata pintu kamar ayahnya itu dalam keadaan tertutup.

Saat dibuka, betapa kagetnya Anang saat menemukan sebuah kerangka manusia di atas tempat tidur.

Anang yang masih syok itu kemudian melaporkan penemuan kerangka manusia yang diduga sebagai ayah angkatnya itu ke polisi.

Dilansir dari TribunBali.com Senin (14/3/2022), peristiwa itu terjadi di Perum Wisma Nusa Permai, Blok D Nomor 49, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (13/3/2022) sekitar pukul 09.30 Wita.

Penemuan kerangka manusia itu pun sempat membuat geger warga setempat.

"Iya benar, saat ditemukan kondisi tubuh jenazah sudah sisa tulang dan posisi telentang," ujar Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi dilansir dari Tribun Bali, Senin (14/3/2022).

Sukadi pun membenarkan bahwa kerangka manusia tersebut merupakan Mario Llobet Esteban, yang merupakan ayah angkat Anang.

Anang sendiri diketahui saat ini tinggal di Perum Puri Nusa Dua Gang VIII Nomor 64, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Sukadi pun membenarkan bawah anak angkat korban dua minggu lalu didatangi lewat mimpi.

Dalam mimpi itu, korban meminta tolong untuk sekali-sekali datang ke rumah tempat kontrakannya (TKP).

"Anak angkat korban sempat didatangi lewat mimpi. Namun karena kerjaan, anak angkat korban baru sempat datang ke TKP," terangnya.

Namun naas saat menjenguk sang ayah di rumah kontrakannya, Anang justru menemukan sang ayah sudah dalam kondisi yang mengenaskan.

Syok melihat kondisi ayahnya yang sudah jadi kerangka, ia pun langsung melaporkannya ke polisi.

Beberapa saat kemudian Tim Inafis Polresta Denpasar tiba di lokasi disusul BPBD Badung, Bali.

Belum diketahui kapan Mario meninggal dan apa penyebabnya.

Namun berdasarkan penuturan tetangga, korban memang sudah lama tidak pernah kelihatan keluar rumah.

"Anak korban terakhir kali bertemu tahun 2015 dan memberitahu jika dirinya pindah kerja. Sedangkan dari saksi atau tetangga terakhir melihat 6 tahun yang lalu," tambahnya.

Setelah kejadian itu, kerangka tulang yang ditemukan petugas akhirnya dibawa ke RSUP Sanglah.

Evakuasi dilakukan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mencari penyebab meninggalnya korban.

Dikutip dari Tribun Medan