Rampas Senpi Polisi, Pelaku Begal Ditembak
TOBATIMES, MEDAN - Dua pelaku begal ditangkap personel Reskrim Polsek Medan Baru, seorang terpaksa ditembak karena merampas senjata api (senpi) dan mendorong petugas saat dilakukan pengembangan.
Keduanya berinisial DAY (31), warga Jalan KH Wahid Hasyim Medan (ditembak kaki kirinya) dan HH (31) warga Jalan Sei Wampu Baru Medan.
Kapolsek Medan Baru Kompol Teuku Fahtir Mustafa kepada wartawan, Senin (14/2) mengatakan, penangkapan pelaku berdasarkan laporan korban Raymond Saragih (44), warga Jalan Setia Jadi, Kelurahan Tegal Rejo, Medan.
"Dalam laporannya, Jumat (7/1) malam korban sedang menumpangi becak bermotor (betor) melintas di Jalan Orion l Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah," ujarnya.
Lanjutnya, tiba-tiba kedua pelaku yang berboncengan dengan sepedamotor memepet betor tersebut dan memerintahkan pengemudi becak untuk berhenti. Salah satu pelaku menodongkan pisau ke perut korban dan merampas HP dan uang Rp 280 ribu miliknya. Usai melancarkan aksinya, pelaku langsung melarikan diri. Korban kemudian melapor ke Polsek. Personel Reskrim, kemudian melakukan cek lokasi guna kepentingan penyelidikan.
"Dari hasil penyelidikan, petugas kita mengungkap identitas kedua pelaku. Kamis (10/2) malam petugas menerima informasi keberadaan pelaku lagi di Jalan Gajah Mada Medan. Petugas bergerak ke lokasi dan berhasil membekuk kedua pelaku begal itu," jelasnya.
Saat kedua pelaku dibawa untuk pengembangan mencari barang bukti, pelaku DAY melakukan perlawanan dengan mendorong dan berusaha merampas senpi milik petugas. Dengan terpaksa petugas memberikan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki kiri pelaku. Pelaku kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan perawatan medis. Setelah itu digelandang ke Mako guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Dari hasil pemeriksaan dan interogasi, DAS merupakan residivis dalam kasus pencurian dengan pemberatan dan bebas dari Lapas tahun 2018 lalu," pungkasnya.
DIKEROYOK
Terpisah, seorang driver ojek online (Ojol), M Rohid Hamimdilon (22) dikeroyok hingga babak belur di inti kota seputaran Merdeka Walk Medan, Minggu (13/2) dini hari.
Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka di bagian pelipis mata sebelah kanan, bagian kepala memar, bagian mata memar, tangan dan kaki juga lembam-lembam.
Korban yang ditemui wartawan di rumahnya Jalan Pelajar Timur Medan, Senin (14/2) tampak terbaring lemah. Dalam kondisi menahan sakit, korban juga berupaya untuk duduk menceritakan kejadian pengeroyokan yang dilakukan anggota geng motor kepadanya.
"Saya saat itu baru pulang kerja sebagai karyawan minimarket, kemudian lanjut duduk di Merdeka Walk Lapangan Merdeka sekalian mau ngojek dan sudah pakai jaket ojek," ujar korban.
Ketika tengah duduk-duduk di kawasan Merdeka Walk, dia melihat kawanan geng motor mengeroyok seorang pemuda, M Dicky Pranata (19). Korban yang tidak tega melihat remaja itu menjadi sasaran bulan-bulanan geng motor, kemudian datang untuk membantunya.
"Saya lalu mengejar kawanan geng motor hingga ke Jalan Putri Hijau. Dari arah samping, pelaku menendang saya hingga tersungkur ke aspal dan dikeroyok. Wajah saya berlumuran darah dan kemudian hingga tidak sadarkan diri. Saya sudah tidak ingat apa-apa lagi. Pas sadar saya sudah dirawat di rumah sakit. Pihak rumah sakit mengatakan warga yang membawa saya," ungkapnya.
Lanjut korban, akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka serius di bagian wajahnya. Ada 9 jahitan di bagian pelipis, kepala, tangan dan kaki saya juga memar.
"Gara-gara ini saya juga tidak bisa kerja sebagai pegawai minimarket dan juga ojek online," pungkasnya
Sementara, M Dicky Pranata yang menjadi sasaran amuk geng motor mengaku tidak menyangka kalau dia yang sedang nongkrong di Merdeka Walk menjadi sasaran amuk geng motor.
"Mereka ada 10 orang mengendarai 6 sepedamotor. Mereka datang dengan menggeber-geber knalpot sepedamotor, langsung lari mendekati saya dan memukuli saya," sebutnya sembari menambahkan korban sudah membuat laporan sembari menunjukkan bukti laporan yang tertuang di Nomor: STTLP/B/517/lI/Yan/2.5/2022/SPKT Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara, tanggal 13 Februari 2022.
Sebelumnya, keberingasan kawanan geng motor juga sampai merenggut korban jiwa. Seorang remaja, Indrajit Dermawan (19) tewas akibat terkena bacokan di bagian kepala yang dilakukan gerombolan geng motor.
Sebelum tewas, korban yang masih duduk di bangku SMA Negeri 4 Medan ini sempat menjalani perawatan di RS Bunda Thamrin Medan selama sepekan lamanya. Namun, Senin (7/2) sekitar pukul 10.20 WIB, korban menghembuskan nafas terakhirnya. (A14/d)