Kabupaten Toba Terjadi Learning Loss, IGI Terjunkan Tim Desain PTM Terbatas
TOBA - Perhatian Ikatan Guru Indonesia (IGI) di Toba terhadap keberlangsungan pendidikan yang optimal diperlihatkan dengan menerjunkan tim desain Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di masa pandemi Covid-19.
Ketua IGI Joko Lumban Toruan menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyusun desain yang akan diajukan kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Toba. Ketakutan terbesar mereka adalah terjadinya learning loss.
"Kita memohon kepada Dinas Pendidikan Toba agar jangan semua lost learning. Maka kita sudah buat desain untuk pembelajaran tatap muka secara terbatas yang akan kita usulkan nantinya," ujar Ketua IGI Toba Joko Lumban Toruan saat dikonfirmasi tribun-medan.com pada Jumat (2/7/2021).
Bahkan, pihaknya sudah perkirakan bahwa 10 tahun kemudian bisa saja generasi di Toba tak sanggup bersaing dengan kawasan lain akibat terjadinya learning loss tersebut.
"Ketakutan kita bahwa generasi Toba 10 tahun kemudian tidak sanggup bersaing dengan yang lain," sambungnya.
Ketakutan tersebut ternyata sudah menjadi bahan perbincangan di internal IGI Toba.
"IGI Toba merupakan wadah bagi para guru di Toba untuk saling berbagi pengalaman dan kegiatan yang dilaksanakan setiap harinya. Kita intens berbagi. Lost learning di Kabupaten Toba ini sudah kelihatan," tuturnya.
"Dalam berbagi itulah, kita bisa lihat dan pelajari bahwa ada ketakutan kita akan terjadinya lost learning bila proses pembelajaran seperti ini terus berlangsung," sambungnya.
Secara nyata melalui proses pembelajaran dan masa pandemi Covid-19 yang hampir 2 tahun ini, ia menyampaikan bahwa kulaitas pengetahuan anak didik di Kabupaten Toba menurun drastis.
"Banyak mengeluh sebab kemampuan anak-anaknya didik menurun secara drastis dibanding dengan saat pembelajaran tatap muka sebelum pandemi Covid-19," ungkapnya.
Alasan pengajuan desain PTM terbatas tersebut adalah sebagian besar daerah di Kabupaten Toba masih berada pada zona hijau paparan Covid-19.
"Rencana kami dari IGI Toba bahwa jangan semua sekolah di Toba itu disamaratakan tidak belajar tutup muka. Sebab, banyak kawasan di Kabupaten Kita ini yang berada pada zona hijau," ungkapnya.
Dalam desain PTM terbatas tersebut, pihaknya akan menyampaikan bahwa pembelajaran di zona hijau dilakukan secara tatap muka dengan batasan waktu tertentu perhari dan permukaan minggu.
"Rencana kami, IGI Toba akan berangkat ke Dinas Pendidikan Kabupaten Toba membawa berkas yang sudah kita desain dengan hanya model pembelajaran tiga jam sehari kemudian 3 kali semoga kita tawarkan. Ini sebuah kurikulum yang kemudian nanti bisa diterima oleh pihak Dinas Pendidikan dan dilaksanakan," sambungnya.
"IGI Toba merasa miris melihat bahwa hampir 2 tahun generasi kita ini tidak mendapat pembelajaran optimal. Kita melihat bahwa kualitas pengetahuan siswa kita sekarang jauh menurun karena hanya belajar daring dan luring ini," pungkasnya.
Paparan Covid-19 di Kabupaten Toba, terlihat peta penyebaran Covid-19.