Dicap Durhaka Karena Pertahankan Adat Batak, Yanti Nainggolan: Semoga Rezeki Ku Berlimpah dari Tuhan

Posted 02-02-2022 10:33  » Team Tobatimes
Foto Caption: Hendrik Simanjuntak, Ema Sitorus, Alex Siburian dan Yanti Nainggolan

TOBATIMES, MEDAN - Yanti Nainggolan dicap anak durhaka oleh banyak orang, karena pernikahannya dengan Alexander Siburian yang diributi ibu kandungnya.

Yanti Nainggolan mendapat banyak hinaan dari para netizen. Yanti Nainggolan dianggap tak tahu diri, dimana ibunya tersebut telah melahirkannya.

Banyak yang sebut supaya Yanti Nainggolan menyayangi ibunya, biar nanti mendapat berkat dan rumah tangganya baik.

Namun di balik cercaan para netizen karena viralnya video keributan di gereja yang dilakukan oleh Ibu Yanti, yaitu Asima Ema Sitorus , ada hal mulia yang dipertahankan oleh Yanti Nainggolan.

Yanti Nainggolan ternyata sedang mempertahankan adat Batak, dimana dia sebagai boru Nainggolan sedang mempertahankan marganya sebagai marga yang menjadi orangtuanya di pernikahan.

Menurut penjelasan Yanti Nainggolan, dia sudah berulang kali meminta restu. Bukannya restu yang dia dapat, tapi malah caci maki dan menghujat keluarga calon suaminya.

Kepada Wartawan, Yanti pun memulai menceritakan pilunya kisah hidupnya, yang diperlakukan tidak adil oleh ibu kandungnya sendiri.

Yanti menyampaikan bahwa pernikahan mereka sudah direncanakan jauh-jauh hari.

Di mana mereka berencana pada tahun 2021 bahwa mereka mau melakukan pernikahan di awal tahun 2022.

"Jadi karena sudah direncanakan, lalu aku pamit ke mamak. Terus mamak bilang, oh bagus lah. Apalagi, kami pun berpacaran sudah jalan lima tahun. Lantas apalagi yang mau kami tunggu, sementara usia pun sudah cukup dan aku merasa sudah bisa membangun rumah tangga," ujar Yanti, Minggu (30/1/2022) malam di Gereja HKBP Tanjung Mulia Hilir.

Baca Juga Buka-Bukaan Yanti Nainggolan Bongkar Sosok Ibunya, Kerap Diberikan Uang Bulanan hingga Bayar Utang

Baca Juga Terungkap Alasan Yanti Nainggolan tidak Peluk Ibunya sebelum Pemberkatan Nikah

Lalu, kepada Yanti ibunya bertanya. Yanti memberitau ibunya akan dilaksanakan awal tahun.

Dan kemudian tibalah waktunya untuk menikah, dan Yanti memberitahu ibunya.

Keluarga dari ibunya juga telah diberitahu Yanti, yakni adik laki-laki ibunya. Dan saat itu, nantulangnya (istri adik kandung ibunya) senang mendengar kabar Yanti menikah dan meminta dijahitkan kebaya.

"Intinya, keluarga dari "Tulang" Sitorus paman saya sudah tahu dan sudah ada boa-boaku (pemberitahuan)," ujar Yanti.

Lalu, ibunya menelpon Yanti kembali ketika waktu untuk pesta pernikahan mendekati waktunya. Dalam pembicaraan itu, ibunya bertanya, "Jelasnya kau Yanti".

Lalu Yanti menjawab, "Jelaslah mak". Disambung pertanyaan oleh Yanti kepada ibunya, "siapa yang mangamai aku (siapa yang menggantikan ayahku pada pernikahanku".

"Ya Simanjuntaklah (ayah tirimu) kata mamak. Dan kubilang, enggak bisa loh mak," sebut Yanti.

Kata Yanti, ibunya mengatakan "siapa bilang enggak bisa".

Dan Yanti menjawab ibunya,"enggak mungkin karena aku Boru Nainggolan".

Kekisruhan pun mulai lahir saat Ibunya memaksakan diri agar ayah tirinya bermarga Simanjuntak yang mengamai secara adat, bukan adik kandung almarhum ayahnya.

Baca Juga Pandangan Raja Parhata soal Kisruh Pernikahan Yanti Nainggolan

Baca Juga Adik Yanti Nainggolan: Kak, Dari Kecil Aku Tahu Bagaimana Perjuangan Mama Buat Kita Bertiga

Bahkan, ibunya menyebut akan menemui 'raja parhata'.

Tentu, Yanti yang merasa dirinya lahir dari Marga Nainggolan keberatan dipaksa menjadi Simanjuntak.

Yanti bersikeras, apalagi adik kandung ayahnya masih ada, serta Yanti tidak mau marga ayahnya diwakili marga lain ayah tirinya.

Lalu, pengakuan Yanti ibunya mulai membentaknya dan bilang "oh sudah hebat kau ya, kau bilang-bilang sama uda mu (adik kandung ayahhmu".

Dan Yanti menjawab, "kan aku Boru Nainggolan".

Ibunya pun menurut Yanti semakin geram, dan menyebut sudah mengangap Yanti telah mati.

Yanti lalu disumpahi tidak bakal punya anak karena menolak permintaan ibunya agar Simanjuntak sebagai pengganti ayahnya pada pesta pemberkatan dan pesta adat itu.

Yanti pun gelisah, nyaris putus asa.  Setelah itu, Ibu Yanti mengadukan persoalan itu ke suadara laki-lakinya, selaku tulang keluarga Sitorus.

Yanti pun dihubungi melalui telepon dan dimarahi, lalu disuruh datang menghadapi adik kandung ibunya "tulang" Sitorus.

Yanti bersama perwakilan marga Nainggolan, lalu datang menemui pihak marga Sitorus tulangnya.

Namun, di sana sudah terlebih dulu Ibunya bersama Simanjuntak ayah tirinya tiba.

Di hadapan tulang dan ayah tirinya, Yanti terkejut dimaki-maki oleh ibunya karena tetap bersikeras menjunjung marga Ayah kandung dalam pesta pernikahan maupun adat istiadatnya.

"Binatang si Yanti ini. Memang anak anjingnya ini, perempuan enggak ada otak. Gitu kata mamakku, kekmanalah aku mau ngomong baik sama dia," ujar Yanti.

Ibunya Asima Ema Sitorus lalu membentak dan mengatakan Yanti menganggarkan pendidikan sarjana. "Taunya aku enggak aku mengkuliahkan kau," ucap Yanti menirukan perkataan ibunya.

Karena berdebat, sebuah gelas kaca pun nyaris mendarat di kepalanya oleh ibunya yang emosi. Beruntung, istri adik kandung ibu "nantulangnya" mencegah.

Baca Juga Thesa Bela Ayah Tirinya: Dialah Seorang Bapak yang Membantu dan Menemani Mama untuk Membesarkan Kami

Baca Juga Ternyata Ibu Yanti Sudah Ditawarkan Sinamot, tapi Menolak hingga HKBP Tempuh Jalur Hukum

Kepada Ibunya, Marga Nainggolan yang mendampingi Yanti juga sudah menawarkan bahwa Erna Sitorus tetap bersama barisan (odoran) keluarga Nainggolan sebagai ibu kandung.

Asalkan, Simanjuntak sebagai ayah tiri tidak mengambil peran sebagai ayah yang notabenenya tidak ada kaitan dengan Nainggolan.

"Nainggolan meminta, mamak ikut dan bahkan menerima sinamot. Asalkan, di uduran Nainggolan dalam perhelatan adat tanpa ada Simanjuntak agar tak menyalahi adat," terang Yanti.

Percakapan pun tak membuahkan hasil.

Ibu dan tulangnya memaksa agar mertua Yanti datang menghadapi dia dan keluarga Sitorus pamannya.

"Jangan kau anggap lagi aku tulangmu dan jangan kau anggap ini mamakmu,"kata Yanti menirukan percakapan tulangnya kepada dia.

Berselang setelah itu, sekitar 12 Januari 2022 menjelang acara "partuppolon" pra nikah, Yanti didatangi tulangnya ke kantornya tempat dia bekerja.

Yanti menolak, karena dia khawatir serta curiga akan terjadi sesuatu pada dirinya sehingga menolak untuk bertemu.

Kepada Pendeta Ojak Sihite yang memberkatinya, dia menyampaikan terimakasih.

Pendeta Ojak Sihite telah menjalankann tugasnya sebagai pendeta, mulai dari mencoba memediasi hingga memberkati pernikahannya.

Hal yang membuat Yanti sakit hati juga, saat kakek dari orang tua ibunya meninggal dia tidak dimasukkan dalam riwayat mendiang (jujur ni ngolu).

Melainkan marga Simanjuntak yang didaftarkan sebagai hela dan cucunya. Menurut Yanti, keluarga Sitorus terlalu berlebihan membela ayah tirinya Simanjuntak.

Dan anehnya, sebelumnya juga antara ibunya baik bapak tirinya marga Simanjuntak dulunya juga tidak harmonis.

Yanti sendiri juga jauh-jauh hari kurang dianggap di ruang lingkup keluarga tulangnya, Sitorus.

Begitu pun, dia masih berusaha melapangkan dada, hingga akhirnya dia bingung sendiri.

Yanti kini banyak dibully netizen, padahal menurut Yanti netizen tidak tahu persoalan dan kebenarannya.

Menurutnya, netizen terlalu beropini sendiri dan menyalahkannya karena termakan giringan opini ibunya di media sosial.

"Tapi, semoga banyaklah rezekiku dari Tuhan atas hinaan orang-orang. Hanya itu yang aku minta dari Tuhan, dan semoga cepat dapat momongan. Dan kutukan mamak itu, semogabjadi berkat buat kami," kata Yanti.

Berkaitan dengan pernyataan ibunya sudah mengkuliahkan dirinya, Yanti memberi penjelasan.

Yanti tamat SMK tahun 2015, dan Yanti mulai lah stres akan melanjut ke mana.

Di kumpulan gereja, Yanti bertemu dengan temannya. Kepada Yanti, lalu ditawar berjualan tisu asalkan bisa menghasilkan duit yang menurut dia sudah dengan cara yang benar, dan 10 Juni 2015 Yanti telah bekerja.

Lalu, Yanti kuliah dan gaji pertamanya untuk 'DP' sepeda motor, serta biaya pertama masuk kuliah. Tiap bulan, Yanti membayar uang kuliah dari hasil kerja.

Begitu pun, walau sebatas SPG, Yanti tetap memberikan bulanan kepada ibunya sejak 2015 hingga November tahun 2021.

Walaupun banyak teman dan kerabat yang menyampaikan bahwa di tak seharusnya memberi uang tersebut, karena ibunya sudah menikah dengan marga Simajuntak.

"Jadi, walau pun aku sampai udah ngekost, aku tetap memberi sama mamak selama ini walau pun dia udah tanggung jawab Simanjuntak. Tapi karena aku anaknya, enggak ada yang salah kalau aku memberi mamak ," sebut Yanti.

Bahkan Yanti menceritakan mamaknya pernah meminjam uang kepada pacar adeknya, dan dialah membayarnya karena hal tersebut sangat membebani pikirannya. "Dia pernah minjam duit sama pacarnya adekku. 2,5 Juta kemarin kubayar," ujarnya.

Bahkan kata Yanti, adek-adeknya pun sebenarnya dia bantu. Karena tabungan adeknya kerap dipakai sang ibu. Padahal tabungan itu sebenarnya untuk keperluan kuliah sang adek.

"Adek ku kemarin pakai duitku untuk kuliahnya. Untuk PPL katanya. Aku kasih, aku bantu. Kata adek ku, tabunganya sering diambil mamak," ujarnya.

Dikutip dari Tribun Medan