Paus Fransiskus Serukan Orangtua Dukung Anak-Anaknya yang Gay

Posted 28-01-2022 00:22  » Team Tobatimes
Foto Caption: Paus Fransiskus (twitter.com/Catholic News World)

TOBATIMES, ROMA - Paus Fransiskus kembali mengeluarkan pernyataannya terkait gay pada Rabu (26/1/2022). Dia mengatakan bahwa orang tua harus mendukung anak-anaknya yang mengaku sebagai gay, bukan malah melarang atau mengutuknya. 

Pernyataan tanpa naskah itu disampaikan saat audiensi mingguannya terkait kesulitan yang dihadapi orang tua dalam membesarkan anak. Isu-isu yang dibahas mencakup orientasi seksual yang berbeda pada setiap anak dan bagaimana menanganinya, dikutip dari Reuters.

1. Gay disebut punya hak dalam keluarga 

Paus juga sempat mengatakan bahwa gay memiliki hak untuk diterima oleh keluarganya sebagai anak dan saudara.

Menurutnya, meskipun gereja tidak menerima pernikahan sesama jenis, gereja dapat mendukung undang-undang serikat sipil yang bertujuan memberikan hak bersama bagi pasangan gay di bidang pensiun, perawatan kesehatan, serta masalah warisan.

Tahun lalu, kantor doktrin Vatikan mengeluarkan sebuah dokumen yang mengatakan, para imam Katolik tidak dapat memberkati pernikahan sesama jenis. Keputusan itu menjadi suatu hal yang sangat mengecewakan bagi umat Katolik dengan orientasi gay.

2. Keputusan Paus membingungkan umat Katolik 

Kaum konservatif di gereja, dengan lebih dari 1,3 milliar anggota, mengatakan bahwa Paus memberikan pandangan yang berbeda-beda terkait kaum gay ini. Hal itu kemudian membingungkan beberapa umat Katolik.

Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jerman, paroki dan menteri telah mulai memberkati sesama jenis sebagai pengganti pernikahan. Ada juga seruan bagi para uskup untuk secara de facto melembagakan hal tersebut.

Bulan lalu, departemen Vatikan meminta maaf karena membuat sakit hati kaum LGBTQ+. Mereka menghapus dari situs webnya tautan ke materi dari kelompok advokasi hak-hak gay Katolik dalam persiapan untuk pertemuan Vatikan pada 2023 tentang arah masa depan Gereja.

Tautannya mengarah pada webinar dari New Ways Ministry, sebuah kelompok yang berbasis di AS yang melayani umat Katolik LGBTQ yang merasa dikucilkan atau dipinggirkan oleh Gereja.

3. Menghormati kaum gay bukan berarti membolehkannya 

Gereja mengajarkan bahwa kaum gay harus diperlakukan dengan hormat, meskipun tindakan menyukai sesama jenis dinilai sebagai dosa. Di bawah doktrin Katolik saat ini, hubungan gay disebut sebagai perilaku menyimpang.

Dilansir BBC, pada 2003, badan doktrin Vatikan, Kongregasi untuk Doktrin Iman, mengatakan bahwa penghormatan terhadap orang-orang homoseksual bukan berarti mengarah pada persetujuan perilaku homoseksual atau pengakuan hukum persatuan homoseksual.

Dikutip dari IdnTimes