Mengerikan, Taliban Bentuk Pasukan Bom Bunuh Diri dalam Pertahanan Militer

Posted 12-01-2022 13:22  » Team Tobatimes
Foto Caption: (Foto: NDTV) RAYAKAN: Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid merayakan kembalinya kekuasaan total mereka setelah pasukan AS terakhir terbang keluar dari Afghanistan untuk mengakhiri dua dekade perang, Selasa (31/8/2021).

TOBATIMES.COM, MEDAN - Ide tidak masuk akal dari Taliban yang akan membuat sistem pertahanan pasukan bom bunuh diri. Taliban secara resmi akan merekrut sejumlah orang yang akan masuk dalam pasukan bom bunuh diri di jajaran militernya. Sementara itu, tugas dari pasukan bom bunuh diri tersebut adalah untuk melawan ancaman keamanan terbesarnya dari kelompok Negara Islam (ISIS) sejak membentuk pemerintahan di Afghanistan empat bulan lalu.

Dalam penguasaan tahun lalu, Taliban memakai pembom bunuh diri sebagai senjata utama untuk menyerang dan mengalahkan pasukan Amerika Serikat (AS) dan Afghanistan dalam perang 20 tahun.

"Sekarang Taliban ingin mengubah dan mengatur pasukan pengebom bunuh diri yang tersebar di seluruh negeri untuk beroperasi di bawah satu unit dan melindungi Afghanistan," papar wakil juru bicara Taliban Bilal Karimi, dilansir dari Independent pada Minggu (9/1).

Gambaran yang telah ada bahwa target utama mereka sekarang adalah cabang lokal ISIS, yang telah melakukan lima serangan besar ketika Taliban ingin mengkonsolidasikan kekuasaan setelah Amerika Serikat menarik diri dari Afghanistan pada Agustus. Ada sejumlah dari serangan ISIS itu dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri.

"Pasukan khusus yang mencakup pencari syahid akan digunakan untuk operasi yang lebih canggih dan khusus," papar Karimi.

Selain itu, rezim Taliban mengatakan tidak akan mengizinkan pagar dibangun Pakistan di sepanjang Garis Durand, di tengah meningkatnya ketegangan antara negara-negara tetangga mengenai masalah pagar perbatasan yang kontroversial, menurut laporan media.

"Kami (Taliban) tidak akan mengizinkan pemagaran kapan pun, dalam bentuk apa pun. Apa pun yang mereka (Pakistan) lakukan sebelumnya, mereka melakukannya, tetapi kami tidak akan mengizinkannya lagi. Tidak akan ada pagar lagi," kata Maullawi Sanaullah Sangin, komandan Taliban, kepada Tolo News Afghanistan.

Dikutip dari Harian SIB