Polres Asahan Didesak Usut Tuntas Aksi Kekerasan terhadap Petani di Sei Kepayang

Posted 12-01-2022 13:14  » Team Tobatimes
Foto Caption: KONFERENSI PERS: Pospera Sumut dan Pospera Asahan saat menggelar konferensi pers, Selasa (11/1/2022), mendesak Polres Asahan untuk menangkap pelaku dan dalang aksi kekerasan terhadap petani di Sei Kepayang. (Foto: harianSIB.com/Regen Silaban)

TOBATIMES.COM, ASAHAN - DPD Pospera Sumut mendesak Polres Asahan mengusut tuntas aksi kekerasan oleh sekelompok preman terhadap petani yang terjadi di Dusun XIV Desa Perbangunan, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, Minggu (9/1/2022) dini hari.

Desakan itu disampaikan Ketua DPD Pospera Sumut, Liston Hutajulu dan Ketua DPC Pospera Asahan Atong Sigalingging bersama petani yang menjadi korban kekerasan saat menggelar konferensi pers, Selasa (11/1/2022).

"Sebagai kuasa pendamping petani, kami atas nama DPD Pospera Sumut mengecam aksi kekerasan yang dilakukan sekelompok preman terhadap petani di Sei Kepayang. Untuk itu, kami mendesak kepolisian Polres Asahan menangkap para pelaku dan mengungkap siapa dalang dan aktor aksi kekerasan terhadap petani tersebut," kata Liston.

Disebutkan Liston, pihaknya mendapat informasi dua orang dari pelaku penganiayaan telah diamankan Polres Asahan. Ia berharap proses penyidikan kasus penganiyaan itu tidak terhenti sampai di situ, tapi harus mengusut siapa aktor tindak kekerasan tersebut.

"Pospera meminta usut tuntas kasus penganiyaan ini meskipun sudah diamankan 2 orang. Sebab, penyerangan dan tindakan kekerasan sudah sering terjadi terhadap petani dan telah berulang kali petani membuat laporan polisi sejak tahun 2018 lalu hingga saat ini, namun tidak ada diproses kepolisian," kata Liston.

Liston menambahkan, kasus penganiyaan serupa sudah berulang kali dialami petani. Saat ini petani sudah resah dengan aksi kekerasan yang dialami selama ini. Beruntung tidak ada ada korban jiwa dalam aksi kekerasan tersebut, tapi korban materiil dan korban luka-luka sudah sering terjadi.

"Maka, jika kasus ini tidak bisa terungkap, kami bersama petani akan ke Mabes Polri untuk meminta perlindungan hukum dari Kapolri," kata Liston.

Sebelumnya, sekelompok orang secara membabi-buta menyerang petani saat tidur di lokasi penjagaan lahan perkebunan milik masyarakat di Dusun XIV Desa Perbangunan, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, pada Minggu (9/1/2022) dini hari.

Akibatnya, para petani mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya seperti luka memar di mata, telinga, kaki dan tangan. Bahkan, seorang korban saat ini masih mendapat perawatan serius akibat dianiaya memakai benda tumpul di bagian belakang kepalanya.

Budiman Nainggolan, seorang petani ketika ditemui harianSIB.com, Senin (10/1/2022), menceritakan, kejadian berawal ketika dirinya bersama beberapa petani lainnya sedang berjaga di pos lokasi lahan milik petani yang selama ini bersengketa dengan Kelompok Tani Mandiri.

"Saat kami tertidur sekitar pukul 01.00 WIB. Tetiba puluhan orang dengan memakai topeng datang menyerang kami dan langsung menganiaya kami. Saya sempat melihat ada diantara mereka membawa kayu balok memukul kepala saya," kata Budiman.

Kata Budiman, pihaknya telah melakukan visum dan telah membuat laporan polisi ke Polres Asahan, sejumlah saksi mata pada saat kejadian juga sudah diperiksa penyidik.

"Akibat dari tindakan premanisme sekelompok orang itu, lima orang di antara kami para petani mengalami luka-luka serius. Kami berharap, Polres Asahan segera memproses laporan kami dan bisa segera menangkap para pelaku dan dalang dari aksi kekerasan terhadap kami," ucap Budiman senada dengan Regen Pandiangan dan Edison Harianja, korban lainnya. 

Dikutip dari Harian SIB