Matiani Boru Siregar Wanita yang Tengah Hamil 8 Bulan di Ditemukan Tewas Tergantung
TOBATIMES, PEMATANGSIANTAR - Warga di sekitar Jalan Pdt. J. Wismar Saragih Gg. Puskesmas, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar dibuat geger. Pasalnya, seorang wanita bernama Matiani Boru Siregar (25) yang tengah hamil 8 bulan ditemukan tewas dengan posisi tergantung.
Peristiwa menghebohkan itu diketahui pada Minggu (12/12) sekitar pukul 09. 30 WIB. Di mana adik korban, saksi Megawani boru Siregar (15) menyuruh abang ipar ( suami korban ) M andry Elhamdi (34) agar mendobrak pintu kamar sang kakak di lantai dua.
Karena dipanggil-panggil tidak ada sahutan, lalu bersama dengan abang iparnya Megawani mendobrak pintu kamar. Pemandangan mengejutkan yang mereka saksikan.
Matiani Boru Siregar ditemukan sudah tergantung di tiang tempat tidur, kemudian mereka turun dari lantai 2 dan memberitahukan kepada mertuanya dan keluaga yang ada di dalam rumah.
Menurut keterangan Megawani Br. Siregar kepada polisi, bahwa sebelumnya Matiani dan suaminya sedang ribut masalah di dalam keluarga. Kakaknya itu diketahui sedang dalam mengandung umur 8 bulan.
Jenazah korban selanjutnya dievakuasi setelah polisi tiba di lokasi kejadian.
Kapolsek Siantar Martoba AKP Amir Mahmud kepada wartawan menerangkan, malam sebelum kejadian, Megawani Siregar yang tak lain adik kandung sempat memanggil kakaknya (korban) di lantai 2 untuk menyuruh turun. Tetapi, saat itu korban tidak menyahut sehingga adik korban membiarkannya dan lanjut membereskan rumah.
“Kemudian, pagi tadi, adik si korban kembali menyuruh suami korban naik ke lantai 2. Saat itu, kondisi kamar sedang terkunci. Karena tak menyahut, suami korban akhirnya mendobrak pintu kamar. Disitu lah korban ditemukan sudah dalam keadaan tergantung,” pungkas Kapolsek.
Melihat itu, keluarga korban histeris. Bahkan menangis tak henti seraya memeluk kaki korban.
“Waktu tergantung, keluarganya tak berani menurunkan korban sehingga nunggu kita datang, barulah kita buka perlahan. Kita juga langsung koordinasi dengan Tim Inafis dan SPKT Polres Siantar yang tak lama mereka langsung datang ke lokasi melakukan identifikasi,” jelasnya.
Namun, saat akan kepolisian meminta agar korban di autopsi, pihak dari keluarganya menolak. Mereka ikhlas dengan kematian korban yang memang meninggal dunia karena murni gantung diri. Karena itu, pihak dari TIM Inafis akhirnya balik kanan atau lanjut pergi ke Polres Pematangsiantar.
“Keluarganya tidak keberatan dan kini sudah menandatangani surat pernyataan itu murni gantung diri. Untuk motifnya, masih kita dalami karena sempat terdengar cekcok sebelum tewas. Korban dan suaminya sempat cekcok, biasalah, masalah keluarga,” tutupnya Kapolsek mengakhiri.
Kematian korban pun belum dapat dipastikan apakah meninggal karena gantung diri atau dibunuh, karena tak ada hasil otopsi dari forensik.