Mahasiswi STIKes Helvetia yang Tewas Mobil Masuk Jurang Ternyata Hendak Yudisium di Kampus
TOBATIMES, SUBULUSSALAM - Khairumi, mahasiswi STIKes Helvetia Medan yang tewas dalam insiden mobil travel terjun ke jurang di Kabupaten Pakpak Bharat sudah dievakuasi petugas gabungan, dan hari ini, Selasa (14/12/2021) akan diserahkan pada pihak keluarga.
Menurut informasi, sebelum kecelakaan, Khairumi bersama temannya, Tata Agusniati akan melaksanakan yudisium di kampusnya.
Pelaksanaan yudisium direncanakan akan berlangsung pada Senin (13/12/2021) kemarin di kampus STIKes Helvetia Medan.
Maka dari itu, pada Sabtu (11/12/2021) kemarin, Khairumi bersama Tata Agusniati berangkat ke Medan, dengan harapan bisa lekas sampai di kos-kosan untuk melanjutkan kegiatan yudisum keesokan harinya.
Namun, meski manusia hanya bisa berencana, Tuhan berkehendak lain.
Khairumi dan Tata Agusniati mengalami kecelakaan di Dusun Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat.
Mobil travel yang mereka tumpangi terjun ke jurang.
Menurut keluarga Tata Agusniati, korban harusnya mengikuti wisuda pada Kamis, 16 Desember 2021.
Bahkan, orangtua dan keluarga Tata Agusniati sudah bersiap untuk menghadiri wisuda wanita kelahiran Meulaboh, Aceh Barat 17 Agustus 1999 ini.
Menurut paman Tata Agusniati bernama Hery, korban mengambil jurusan SI Kebidanan.
Tata Agusniati merupakan anak pertama pasangan Jubir HS dengan Samsidar.
Semasa hidupnya, Tata Agusniati dikenal sebagai sosok yang giat belajar dan teguh mengejar cita-cita.
Ini demi harapan untuk masa depan terlebih dalam membahagiakan kedua orang tuanya.
Bahkan, di waktu sekolah sosok Tata Agusniati diakui selalu mendapatkan ranking.
Khairumi yang juga sahabat Tata adalah rekannya satu kampus dan bersamaan dalam perjalanan ke Medan untuk yudisium dan wisuda.
Harapan kedua mahasiswi tersebut dapat merayakan momen bahagia pupus.
Begitu pula para orang tua korban yang telah siap-siap menyusul berangkat ke Medan berubah kabar duka.
Adapun mayat yang ditemukan dikenali bernama Khairumi sementara Tata hingga tulisan ini dibuat belum ditemukan.
Tidak banyak informasi yang didapat Serambi atas sosok Tata karena proses wawancara via telepon.
Namun sebelum berangkat, Tata diakui menitip pesan pada sang adik bernama Anisa Ramadhani agar memakai pakaian yang bagus nantinya.
“Pesan korban kepada adeknya, ada pakaian yang ditinggalkan buat adeknya tersayang untuk menghadiri acara wisuda, namun Allah berkehendak lain,” ucap Hery dengan nada terisak.
Saking tekun dan fokusnya belajar, Tata yang masih belia tidak memiliki akun media sosial (medsos) seperti facebook atau Instagram, twitter maupun akun lainnya.
Selain Tata dan Khairumi, korban mobil jatuh yang juga berstatus sebagai mahasiswi di Medan adalah Fitri Elfirati.
Wanita berusia 26 tahun warga Dusun Lueng Kubu Batang, Desa Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh ini adalah mahasiswi di Institut Kesehatan Deli Husada Delitua.
Meski telah menikah selama setahun lebih dengan Zainuddin, namun Fitri tetap menjalani pendidikan di Medan.
“Dia sudah menikah dan awal tahun depan genap dua tahun. Selama ini dia masih kuliah di Medan, kosnya di Delitua,” terang Hj Siti Asri, ibu kandung Fitri.
Hj Siti Asri menceritakan sosok anaknya itu selama ini cukup manja baik kepadanya maupun sama sang ayah termasuk mertua dan suami.
Sementara sang suami, Zainuddin mengakui tidak ada firasat terkait kecelakaan yang menimpa istrinya.
Hanya saja, kata Zainuddin satu firasat yang agak aneh karena beberapa hari sebelum berangkat si isteri sangat manja.
Bahkan, sikap manjanya kata Zainuddin melebihi sebelumnya.
“Firasat hanya sikap manja sangat lebih. Dan berbeda dari sebelumnya, kadang ke kamar mandi pun saya terus diikuti,” ujar Zainuddin
Lebih jauh Zainuddin yang juga bertugas di kesehatan mengaku kontak terakhir dengan istri sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu (11/12/2021).
Saat itu sang istri mengeluh mobilnya masuk air karena ada barang di atas.
Setelahnya, Zainuddin kehilangan kontak karena biasanya dia selalu menyarankan istri tidur di mobil agar sesampai di Medan bisa lebih fresh.
“Kontak terakhir kami pukul 22.00 WIB, dia bilang masuk air dari atas mobil. Saya memang selalu suruh tidur kalau sudah larut malam, biar bisa fresh,” cerita Zainuddin
Kapolres Pakpak Bharat AKBP Rocky H. Marpaung, SH, SIK, MM menyampaikan info sementara jumlah penumpang mobil nahas ini sebanyak tujuh orang sudah termasuk sopir.
Baca Juga Tiga Jenazah Korban Mobil Travel Terjun ke Jurang Ditemukan, Satu Wanita Belum Teridentifikasi
Namun data dan jumlah penumpang tersebut merupakan informasi sementara dan belum sepenuhnya valid.
Data terkait diperoleh dari keterangan keluarga korban yang data dan mengubungi petugas di sana.
Kapolres Pakpak Bharat AKBP Rocky H Marpaung mengirimkan data melalui Wakapolres Kompol E Sibuea.
Dalam data yang diperoleh Serambinews.com tertera an. Arman Yusuf, pria berusia 50 tahun sebagai sopir.
Arman Yusuf juga disebut mantan Kepala Desa Arongan Kab. Aceh Barat. Dan dalam KTP lamanya tercatat sebagai penduduk Desa Gampong Kubu Kec. Arongan Lambalek. Kab. Aceh Barat.
Sementara penumpang sebanyak enam orang masing-masing Muhammad Amri Lubis jenis kelamin pria berusia 30 tahun, warga Desa Kuta Trieng Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan Propinsi Aceh.
Kemudian Fitri Elfirati, jenis kelami wanita berusia 26 tahun warga Dsun Lueng Kubu Batang, Desa Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh.
Lalu Tata Agusnianti, jenis kelamin wanita usia 22 tahun tercatat sebagai mahasiswi STIKES Helvetia Medan.
Tata tercatat beralamat di Jln. Imam Bonjol Dusun COT Desa Seuneubok Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh.
Korban lainnya bernama Sudarseh, jenis kelamin wanita usia 68 tahun warga RT LK Jambu Resa Ujung Baron Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh.
Selanjutnya Khairumi, jenis kelamin wanita berusia 22 tahun tercatat sebagai Mahasiswi STIKES Helvetia Medan beralamat di Desa Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh.
Terakhir Masdi, jenis kelamin pria berusia 49 tahun berprofesi sebagai karyawan swasta beralamat Jln. B. Wijaya Kesuma Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Provinsi Sumut.