Sopir Angkot 123 VS KA Karto Manalu Akui Sebelum Berkendara Minum Tuak Satu Gelas di Kayu Putih

Posted 06-12-2021 15:05  » Team Tobatimes
Foto Caption: Sopir angkot vs kereta api yang menyebabkan empat penumpang tewas akhirnya bicara di pos lantas Polrestabes Medan, Lapangan Merdeka, Kota Medan, Senin (6/12/2021).

TOBATIMES, MEDAN - Sopir angkot vs kereta api yang menyebabkan empat warga tewas akhirnya bicara di pos lantas Polrestabes Medan, Lapangan Merdeka, Kota Medan, Senin (6/12/2021).

Diketahui sopir angkot 123 tersebut bernama Karto Manalu hadir saat Polrestabes Medan menggelar konferensi pers.

Sopir angkot 123 ini mengaku sewaktu kejadian, tasnya dirampas oleh warga sekitar sehingga tidak bisa menunjukkan SIM sampai saat ini.

"Sewaktu kejadian tas saya dirampas sama warga. Sehingga tidak bisa menunjukkan SIM," katanya.

Selain itu, ia membeberkan bahwa sebelum mengemudi, ia lebih dulu meminum tuak di daerah Kayu Putih sebanyak 1 gelas.

"Saya minum tuak di Kayu Putih 1 gelas. Saya sudah berkeluarga dan punya dua anak," ungkapnya.

Ia pun mengaku belum tahu berapa korban yang meninggal dunia. Dikatakannya pula dengan sadar dirinya menerobos plang rel kereta api.

Alasannya menerobos, "Ntah apa lah yang bisa masuk ke pikiran," ucapnya

Sebelumnya, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan rupanya sopir angkot Vs kereta api di Jalan Sekip telah menjadi tersangka dan diancam hukuman 12 tahun penjara.

"Setelah kejadian, satlantas sudah cek TKP, serta berdasarkan pemeriksaan saksi kita tetapkan sopir jadi tersangka," kata Riko di Pos Unit Lantas Lapangan Merdeka, Senin (6/12/2021).

"Pasal yang dikenakan 310 dan 311 UU 22 tahun 2009 ancaman hukuman 12 tahun penjara. Sopir dari hasil pemeriksaan sudah 20 tahun jadi sopir," tambahannya.

Dikatakannya pula sampai saat ini sopir yang bernama Karto Manalu rupanya belum bisa menunjukkan Surat Izin Mengemudi.

Selain itu juga Karto mengakui 3 tahun terakhir menggunakan narkoba khususnya jenis sabu - sabu. Walhasil, berdasarkan tes urine Karto positif metametamin.

Ada pun rupanya sebelum berangkat mengendarai angkot, Karto mengakui meminum tuak bersama rekan sopir lainnya.

"Untuk sabu - sabu yang bersangkutan mengakui 4 hari sebelum kejadian mengkonsumsinya," ungkapnya.

Diketahui ketiga korban yang meninggal dunia bernama Batara Arengga Nasution, dan lainnya seorang ibu Asma Nur dan anaknya Faida Harahap.

Sementara 6 orang lainnya yang luka - luka identitasnya sebagai berikut :

1. Bayu Sulaiman, 24 Tahun, Jalan Pasar Pipa Medan.

2. Eni Sureni Br Tarigan, 18 Tahun, Medan.

3. Putri Sefyan, 19 Tahun, Jalan Karya Lingkungan II Gang Karang Sari Medan.

4. Novita Elisabeth Aruan, 22 tahun, Jalan Kuali No 3 Kel Sei Putih Medan.

5. Farida Ratnawaty, 62 Tahun, Jalan Jendral Ahmad Yani No 20 Medan.

6. Lindawati, 38 tahun, Jalan Gereja Gang Aman Medan Barat Medan.

Satu Lagi Korban Angkot Ditabrak Kereta Api Belum Teridentifikasi

Insiden angkot ditabrak kereta api di perlintasan Jalan Sekip, Kecamatan Medan Barat pada Sabtu (4/12/2021) kemarin menyisakan duka mendalam bagi sejumlah pihak, khususnya keluarga korban.

Ada empat orang penumpang angkot yang meninggal dunia.

Tiga diantaranya sudah teridentifikasi.

Namun, satu korban lainnya sampai detik ini masih belum teridentifikasi.

Polisi kesulitan mencari jati diri korban, mengingat tidak ada ditemukan satu pun tanda pengenal pada tubuh korban.  

"Sampai saat ini untuk korban yang meninggal dunia masih ada satu orang belum diketahui identitasnya," kata Wakasat Lantas Polrestabes Medan, Kompol Edward Nauman Saragih, Senin (6/12/2021).

Meski tak menemukan identitas, polisi sempat memeriksa sidik jari korban.

Korban Angkot Maut Medan

Foto Satu lagi korban angkot ditabrak kereta api yang belum teridentifikasi. Bagi siapa yang mengenal, silakan lapor ke Sat Lantas Polrestabes Medan.(HO)

Sayangnya, upaya ini tidak membuahkan hasil.

Ada dugaan, bahwa korban belum terdaftar di E-KTP.

Karena sejauh ini belum ditemukan identitasnya, polisi masih menyimpan jenazah korban di peti es kamar jenazah RS Bhayangkara Tingkat II Medan.

Polisi pun mengimbau, bilamana warga ada yang mengenali korban, silakan langsung menghubungi pihak Sat Lantas Polrestabes Medan.

Atau, warga bisa datang langsung ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan untuk melihat langsung jenazah korban.

Dikutip dari Tribun Medan