Sandi Damkar Menangis Tak Bisa Selamatkan Gereja yang Terbakar

Posted 25-07-2024 09:43  » Team Tobatimes
Foto Caption: Sandi Damkar Menangis (IG)

Sandi Damkar, atau yang lebih dikenal dengan Sandi Butar Butar, tidak bisa menahan air mata saat gagal menyelamatkan gereja yang terbakar saat bertugas. Kesulitan ini disebabkan oleh pompa air yang digunakan untuk memadamkan api mengalami kerusakan.

Baru-baru ini, Sandi Butar Butar menjadi sorotan karena video "room tour" yang memperlihatkan sejumlah fasilitas rusak milik Damkar Depok menjadi viral. Kini, anggota Damkar UPT Cimanggis ini kembali menjadi perbincangan setelah videonya menangis karena gagal menyelamatkan gereja beredar luas.

Gereja yang terbakar adalah Gereja GBP Shalom, yang terletak di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kota Depok, pada Selasa (23/7/2024) malam. Video Sandi Butar Butar yang menangis setelah upaya pemadaman dibagikan oleh akun Instagram @undercover.id.

"Untuk masyarakat Kristen yang di Depok, saya mohon maaf. Teman-teman saya yang Muslim memadamkan, saya juga ikut memadamkan, Pak," ucap Sandi Butar Butar dengan suara bergetar.

Sandi menuturkan bahwa mobil yang seharusnya digunakan untuk pemadaman masih dalam perawatan sehingga tidak bisa dipakai.

"Mobil unit 8.000 kini lagi diusahakan oleh anak-anak untuk ngisi air karena enggak bisa nyedot," tuturnya. Ia juga mengeluhkan bahwa bantuan dari UPT lain terlambat datang, menyebabkan pemadaman menjadi lambat.

"Jadi terhambat, jadi lama," katanya lagi. "Akhirnya satu gereja habis, Pak. Pada awalnya harusnya bisa kami selamatkan. Pakai hati Anda Pak," tambahnya.

Sandi juga menyinggung ucapan atasannya yang dinilai pernah menyalahkannya karena membuat video "room tour" fasilitas rusak hingga viral. "Saya sudah bicarakan loh dan ini buktinya, Pak," ujarnya.

Pompa Pemadam Macet

Komandan Regu (Danru) Damkar UPT Cimanggis, Johan Yakub, menjelaskan bahwa pihaknya menerima informasi kebakaran pada pukul 20.00 WIB. UPT Damkar Cimanggis langsung mengirimkan mobil pemadam dengan kapasitas 3.500 liter.

"Kami karena ini wilayahnya wilayah Sukmajaya, tapi yang lebih dekat itu UPT Cimanggis, jadi kami lebih cepat sampai duluan itu," kata Yakub, dikutip dari TribunnewsDepok. Namun, pemadaman sempat terkendala karena pompa PTO (Power Take-off) pada mobil pemadam tidak berfungsi.

"Itu portable pompa untuk memancarkan air ke depan, ada kendala juga tadi agak lama sekitar 20 menit," ungkapnya. Selain itu, jalanan yang sempit menyebabkan mobil pemadam tidak dapat sampai ke titik kobaran api, sehingga pemadaman harus dilakukan dengan menggunakan selang sepanjang 80 meter untuk mencapai titik api. Proses pemadaman berlangsung sekitar 30 menit, dan pendinginan memakan waktu hingga 60 menit.

Video Room Tour yang Viral

Sebelumnya, Sandi Butar Butar juga sempat viral karena video "room tour" yang memperlihatkan fasilitas rusak di UPT tempatnya bekerja. Ia memperlihatkan mobil pemadam kebakaran yang remnya jebol, hingga gergaji mesin yang tidak lagi berfungsi.

Sandi mengaku telah mengajukan perbaikan alat-alat yang rusak sejak beberapa bulan lalu. "Wah sudah lama (buat laporan pengajuan), sudah sering dan sudah berbulan-bulan yang lalu (komplain)," ucap Sandi, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (20/7/2024).

Ia dan rekan kerjanya menyadari bahwa gergaji mesin untuk menebang pohon milik UPT-nya rusak sejak awal 2023. "Tahun kemarin kayaknya, awal tahun kemarin. Memang dari awal tahun 2023, (jadi) pas Desember 2023 itu sudah rusak, ya sudah hampir setahun," ungkap Sandi.

Sandi menegaskan bahwa ia tidak ingin melakukan tindakan yang dapat merugikan kantornya, tetapi merasa hal ini perlu dilakukan karena Dinas Damkar tidak kunjung memberikan tanggapan.

"Saya juga sudah begah (muak) gitu istilahnya, kita kan anggota di lapangan, kita selalu bikin nota dinas, lalu laporan gitu ke mereka," ujarnya. "Tapi mereka kayak cuma mendengarkan, enggak ada perlakuan untuk membenahinya," lanjutnya.

Usai membuat video soal alat-alat damkar yang rusak, Sandi menjalani pembinaan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok pada Selasa (23/7/2024). Sandi mengaku mendapat pembinaan dari Kepala UPT Damkar Cimanggis, Dede Gempar Kurnia, namun menurutnya pembinaan ini hanya bersifat formalitas. Sandi juga meminta agar rekan-rekannya tidak dilibatkan dalam perkara ini.