Sukses Raih Emas di PON XX Papua, Gubernur Edy Diminta Pekerjakan Sarohatua Tobing

Posted 22-10-2021 11:15  » Team Tobatimes
Foto Caption: FOTO BERSAMA: Anggota DPD RI Pdt DR WTP Simarmata, Ketua Gapeksindo Sumut Erikson Tobing beserta anggotanya, Ketua Pengprov Pertina Sumut Romein Manalu, anggota DPRD Sumut Dr Jonius Tariipar Hutabarat foto bersama petinju Sarohatua Tobing, Minggu (17/10) di Jalan Bunga Ester, Pasar VI Padangbulan, Medan.

MEDAN - Ketua Umum Gapeksindo Sumut Erikson Lumbantobing bersama komunitas Gapeksindo muda memberi tali kasih kepada petinju Sumut yang meraih emas di PON XX Papua Sarohatua Lumbantobing pada acara syukuran yang dihelat di kediaman Ketua Pertina Sumut Ir Romein Manalu di Jalan Bunga Ester, Pasar VI Padangbulan Medan, Minggu (17/10).

Penghargaan diberikan karena merasa bangga atas prestasi luar biasa diberikan Saroha untuk tim PON Sumut di Papua. Acara sederhana tersebut digelar ketika tim tinju Sumut baru tiba di Medan dari Papua. Tali kasih juga diberikan anggota DPD RI Pdt DR WTP Simarmata, anggota DPRD Sumut Dr Jonius Taripar Hutabarat dan Romein Manalu mengulosi Saroha Tobing.

“Bukan karena kami sama-sama marga Lumbantobing, tapi kami sebagai putra asal bonapasogit Tarutung, khususnya orang Batak merasa kagum atas prestasi Saroha. Dia berasal dari kota kecil Tarutung, bisa mengharumkan nama besar Provinsi Sumatera Utara di kancah olahraga nasional PON XX Papua. Jangan lihat dari nilainya, tapi inilah bentuk motivasi kami kepada Saroha untuk lebih berprestasi lagi,” kata Erikson

Erikson mengingatkan kepada Saroha agar terus berprestasi sampai ke tingkat dunia. Karena bukan hanya Sasana Manalu Boxing Camp saja yang menaruh harapan, tapi masyarakat Taput bahkan rakyat Sumut menitip pesan agar Saroha makin berprestasi. Setelah PON ada SEA Games, ASIAN Games, Olimpiade. Jika naik jenjang ke tinju profesional, ada gelar OPBF Asia Fasifik yang menanti, sabuk juara dunia IBF, WBA, WBC maupun WBO.

“Emas PON ini hanya awal, jangan puas sampai di sini. Harapan warga Sumut, harapan orang Batak, khususnya marga Tobing dan Kabupaten Taput digantungkan di pundakmu, apalagi kau satu-satunya atlet Sumut yang berhasil meraih emas cabang tinju untuk Sumut. Kamu harus meraih prestasi yang lebih tinggi,” tegas Erikson.

Turut hadir di acara pemberian penghargaan tersebut, mantan Direksi Keuangan PD Pasar Medan Osman Manalu dan lainnya.

Jonius Taripar Hutabarat sebagai anggota DPRD SU mengucapkan selamat kepada Saroha atas prestasi medali emas PON. Saroha diahirkan dan dibesarkan di Tarutung tapi bisa membuat yang terbaik untuk Sumut. Tapi mengingat karirnya yang masih panjang di dunia tinju (masih 24 tahun), prestasi mesti ditingkatan ke level lebih tinggi.

Politisi P Perindo ini akan mengusulkan kepada Gubernur Sumut agar memberi reward kepada Saroha berupa lapangan pekerjaan. Karena sudah mampu meraih emas, itu prestasi yang berharga, jangan cuma memberi materi, prestasi harus dihargai dengan penghargaan dari Gubernur Sumut. Tidak hanya kepada Saroha, tapi kepada 10 atlet Sumut yang berhasil meraih emas pada PON Papua.

“Atlet Sumut peraih emas PON Papua harus diberi pekerjaan bagi yang belum bekerja, mereka harus dipekerjakan jadi karyawan di BUMD, PDAM Tirtanadi atau PT Bank Sumut. Pekerjaan harus diberikan untuk sumber ekonomi dia dan keluarganya, terlebih setelah tidak jadi atlet lagi. Masih banyak perjuangan mereka untuk Sumut dan tanah air, makanya mereka harus diberi reward agar mereka lebih semangat lagi berlatih,” terang Hutabarat.

Anggota DPD RI Pdt DR WTP Simarmata memotivasi Saroha agar terus berkarya, karena raihan medali emas membuktikan ada harapan yang lebih baik di masa depan. “Jangan pedulikan kalau kurang sambutan terhadap dirimu sepulang dari Papua, karena upahmu besar di sorga,” kata Pdt WTP Simarmata.

Berterima-kasih pada Romein Manalu

Ephorus Emeritus HKBP ini berterima-kasih kepada Romein Manalu, selain sebagai Ketua Pertina Sumut, dia juga menyiapkan pusat pelatihan tinju bernama Sasana Manalu Boxing Camp. Romein telah bekerja keras membina atlet, tapi itu bukan untuk dirinya melainkan untuk Sumatera Utara.

Romein Manalu menceritakan selama permulaan pertandingan cabang tinju di Papua, menurut catatan seharusnya ada tiga petinju Sumut yang masuk final. Tapi dua petinju lagi gagal masuk babak berikutnya karena dicurangi. Saroha Tobing mampu sampai ke final karena di dua pertandingan sebelumnya dia menang KO dan di babak final menang mutlak atas petinju NTB.

“Tidak ada upacara penghormatan penyerahan medali kepada para pemenang, bahkan medali kami ambil dari panitia penyelenggara. Untuk itu dengan segala hormat, kami minta kepada Ompung WTP sebagai Senator dari Sumut untuk mengalungkan medali emas kepada Saroha,” ungkap Romein.

Pada kesempatan itu, anggota DPD RI Pdt DR WTP Simarmata mengalungkan medali emas yang diraihnya pada PON XX Papua. (A8/a)

Dikutip dari Harian SIB