Pria Ini Mendadak Kaya Setelah Mendapatkan Ganti Rugi Hampir 17 M

Posted 01-07-2024 09:57  » Team Tobatimes
Foto Caption: Seorang Kakek Dapat Ganti Rugi 400 Juta Salah Satu Warga Terdampak Pembangunan Tol (Istimewa)

GARUT - Warga Garut mendadak jadi miliarder setelah mendapatkan ganti rugi hampir Rp 17 miliar akibat pembangunan tol.

Akibat pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci), warga Garut mendadak jadi kaya raya dan tiba-tiba menjadi miliarder.

Warga tersebut menerima ganti rugi pembangunan tol sebesar Rp 16.965.004.865 atau hampir mencapai Rp 17 miliar.

Hal ini terungkap dari pernyataan Ketua Pengadaan Tanah Proyek Tol Getaci Kabupaten Garut, Muhamad Rahman.

Ia menyebutkan bahwa pada UGR Tol Getaci di Desa Talagasari, ada seorang warga yang menerima ganti rugi paling tinggi selama proses pembebasan lahan.

Tepatnya saat pembayaran UGR pembangunan jalan Tol Getaci termin pertama di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaksanakan.

Pelaksanaan tersebut dilakukan di Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, selama tiga hari mulai tanggal 26 hingga 28 Juni 2024.

Muhamad Rahman mengatakan, pada termin pertama ini, sudah ada 17 desa di empat kecamatan yang akan menerima UGR, yaitu Kecamatan Kadungora, Kecamatan Leles, Kecamatan Banyuresmi, dan Kecamatan Leuwigoong.

Di Kecamatan Kadungora terdapat Desa Karangmulya, Desa Mandalasari, Desa Hegarsari, dan Desa Talagasari.

Sedangkan di Kecamatan Leles terdapat Desa Leles dan Desa Kandangmukti.

Kemudian di Kecamatan Leuwigoong terdapat Desa Tambaksari dan Desa Margacinta.

Sedangkan di Kecamatan Banyuresmi terdapat Desa Sukamukti.

"Tentunya kami berterima kasih kepada masyarakat yang dengan sabar menunggu sampai akhirnya bisa terlaksana dengan baik hari ini," ujarnya pada Kamis (27/6/2024).

Ia menuturkan, di Desa Talagasari terdapat 355 bidang yang diganti uang.

Jumlah tersebut diketahui paling banyak selama proses tahap pembebasan lahan tol di Kabupaten Garut.

Saat ini ada 99 persen bidang tanah di Desa Talagasari yang telah dibebaskan.

Tinggal tujuh bidang tanah yang belum dibayarkan karena masih menunggu kelengkapan berkas.

"Yang belum itu kita sedang menunggu berkasnya lengkap," ungkapnya kepada Tribun Priangan.

"Kemudian setelah ini kita akan lakukan di Desa Karangtengah masih di Kadungora," imbuhnya.

Ia menjelaskan, pada pembayaran UGR Tol Getaci di Desa Talagasari tersebut, terdapat seorang warga yang menerima UGR paling tinggi selama proses pembebasan lahan.

Yakni sebesar Rp 16.965.004.865 (enam belas miliar sembilan ratus enam puluh lima juta empat ribu delapan ratus enam puluh lima rupiah).

Kemudian yang terkecil nominal rata-rata yakni 400 ribu rupiah hingga 700 ribu rupiah.

"Itu yang terkecil satu meter lahan yang dibebaskannya, di Talagasari ini lebih dari 10 orang nih datanya," ungkapnya.

Rahman lantas mengimbau masyarakat yang telah menerima pencairan UGR agar menggunakan uang tersebut dengan baik dan bijak.

Warga juga diimbau agar tidak mengambil uang terlalu banyak demi keamanan.

"Kemudian tanah yang sudah dibebaskan diharapkan bisa dijaga. Jangan sampai ada pihak lain yang masuk," ungkapnya.

Sayangnya hingga berita ini diturunkan, informasi tentang siapa sosok yang jadi miliarder baru di Garut tersebut masih belum terungkap data rincinya.

Di sisi lain, berikut sederet fakta seputar Tol Getaci yang akan dibangun dan bakal jadi jalan tol terpanjang.

Jalan Tol Getaci termasuk dalam PSN, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022 tentang Perubahan Daftar PSN.

Di dalam beleid tersebut, Tol Getaci ditarget penyelesaian tahun 2024 untuk ruas Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya.

Jalan tol Getaci melintasi dua provinsi Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat sepanjang 171,40 kilometer dan Jawa Tengah sepanjang 35,25 kilometer.

Sehingga total panjangnya 206,65 kilometer.

Dengan panjang mencapai 206,65 kilometer, Tol Getaci akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia apabila nanti telah selesai dibangun.

Artinya, menggeser posisi Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) yang saat ini masih menjadi tol terpanjang di Indonesia dengan 189 kilometer.