Inilah Sosok Dian Permana Angga, Oknum Panitia yang Larikan Uang Konser Guyon Waton
Penonton sangat kecewa hingga membakar panggung. Pelaku bernama lengkap Muhammad Dian Permana Angga diketahui membawa kabur uang konser Lentera Festival di Tangerang tahun 2024.
Sosok pelaku diketahui bernama Muhammad Dian Permana Angga. Hal ini diungkapkan lewat Instagram oleh pihak panitia Lentera Fest yang juga merasa dirugikan. Muhammad Dian Permana Angga rupanya membawa kabur uang konser beberapa jam sebelum acara dimulai. Karena itu, panitia lainnya meminta bantuan kepada netizen untuk mencari keberadaan pelaku.
"PELAKU! BERNAMA: MUHAMMAD DIAN PERMANA ANGGA. Kami segenap panitia juga dirugikan oleh orang tersebut, oknum ini membawa kabur duit sebanyak ratusan juta! Uang yang seharusnya dibayar untuk keperluan malah dibawa kabur, dan kami ditinggalkan begitu saja H-1 jam! Tolong segera diviralkan, kita cari sampai dapat!" tulis mereka.
Tidak hanya itu, panitia konser Lentera Festival juga membagikan identitas KTP milik Muhammad Dian. Tertulis bahwa Muhammad Dian merupakan warga Tangerang. Namun, netizen justru menilai panitia bekerja sama dengan pelaku karena tahun kelahiran pelaku 1997, berbeda dengan NIK yang dituliskan 94.
Kabur Membawa Uang
Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi, mengatakan bahwa dalam situasi kacau tersebut, tidak ada panitia yang memberikan penjelasan kepada penonton. "Panggungnya justru tidak diisi-isi sama orang, panitianya malah tidak berani memunculkan diri pada saat pelaksanaannya, makanya penonton merasa kecewa dan marah," terangnya.
Ucu memastikan, saat ini situasi lokasi telah berhasil dikendalikan dan berangsur-angsur kondusif. Aparat kepolisian langsung mengambil kendali acara konser tersebut dengan tampil di hadapan penonton untuk mengumumkan bahwa konser dihentikan. "Sudah kami himbau kepada penonton untuk balik kanan (pulang), karena konser musik ini kami hentikan karena tidak ada artisnya," ucapnya. "Situasi sekarang sudah jelas, sudah tidak ada penonton. Kami juga mengerahkan sebanyak 120 personil gabungan kepolisian dengan TNI untuk mengamankan acara ini," jelas Ucu.
Viral di Media Sosial
Aksi para penonton yang mengamuk dalam acara Konser Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lanfest) di Lapangan Sepak Bola Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (23/6/2024), kemarin viral. Dalam video yang beredar, para penonton yang kesal nekat membakar panggung, alat musik, hingga sound system karena marah acara musik tidak dilaksanakan, dilansir dari Instagram @memomedsos, Senin (24/6/2024).
Diketahui sebelumnya, para penonton telah membayar tiket Rp 115 ribu untuk menyaksikan beberapa musisi bernuansa Jawa, yaitu Feel Koplo, Guyon Waton, dan Ndx Aka. Saat itu, para penonton awalnya menunggu selama 15 menit pertama sebelum mengetahui konser dibatalkan. Ternyata, penyebab konser tersebut batal karena salah satu oknum panitia membawa kabur uang pembayaran artis sehingga konser tidak dapat dilaksanakan.
Kronologi Kejadian
Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi, mengatakan kerusuhan tersebut bermula ketika Lentera Festival menggelar konser musik yang seharusnya dimulai sekitar pukul 19.00 WIB. Pintu masuk menuju area konser pun telah dibuka sejak sore hari hingga dipadati oleh ratusan penonton yang telah membeli tiket.
Namun, hingga pukul 19.15 WIB acara tersebut tidak kunjung dimulai. Area panggung tampak gelap dan sepi, tanpa kehadiran pembawa acara. Penonton yang geram pun mulai menyerukan agar acara segera dimulai oleh panitia dengan sorak-sorai yang menimbulkan keriuhan. Hingga 15 menit berlalu tanpa tanda-tanda panitia yang akan membuka acara konser, penonton pun kesal dan melampiaskan kekecewaannya hingga kericuhan tidak dapat dielakkan.
"Peristiwa berawal dari keriuhan penonton yang kesal acara tidak kunjung dimulai, sehingga mereka berteriak menagih kepada panitia," ujar Ucu saat dikonfirmasi awak media, Minggu (23/6/2024) malam dilansir dari Tribun Tangerang. Situasi kemudian tidak terkendali mulai pukul 19.30 WIB karena massa merasa kecewa kepada penyelenggara konser tersebut.
Menurut Ucu, aksi para penonton tersebut didasari kekecewaan karena mereka telah hadir dan membeli tiket masuk seharga sekitar Rp 115.000. Kekesalan masyarakat semakin menjadi ketika panitia penyelenggara tetap menjual tiket konser secara langsung atau offline di lokasi meskipun mengetahui acara bakal batal diselenggarakan.
"Kerusuhan ini terjadi mulai sekitar jam 19.00 WIB, karena penonton masih ada yang nagih-nagih kalau mereka hadir di lokasi itu membayar tiket baik secara online maupun offline," katanya. "Panitia penyelenggara ini tidak membayar artis yang akan tampil, kan kalau tidak ada artisnya acara juga tidak bisa dimulai," sambungnya.
Semakin malam, situasi tidak dapat terkendali. Ratusan penonton yang hadir mulai melempar panggung sebagai bentuk kekecewaan. Bahkan alat pengeras suara atau sound system berukuran besar turut serta menjadi sasaran amukan masyarakat hingga dibakar dan membuat api membumbung tinggi. "Kalau sound system iya benar dibakar sama penonton, cuma tidak sampai melebar ke mana-mana, hanya di sound system itu saja," tuturnya.
Penjelasan Bintang Tamu
Guyon Waton dan NDX AKA seyogianya mengisi konser musik tersebut. Melalui unggahan terbarunya di Instagram, Guyon Waton menjelaskan alasan batal tampil dikarenakan panitia belum melunasi biaya manggung. "Mohon maaf teman-teman Tangerang, untuk kepastian event Lentera Festival Tangerang 2024 masih menunggu pihak panitia untuk melaksanakan dan menyelesaikan kewajiban administrasi kepada Guyon Waton dan Ndx Aka," tulis manajemen Guyon Waton, Minggu.
Padahal sudah ada kesepakatan antara panitia dengan Guyon Waton bahwa biaya akan dilunasi di hari H. Karena panitia sebelumnya hanya membayar setengahnya atau 50 persen. Selain para penampil, biaya pihak vendor juga belum dilunasi.
Hingga berita ini ditulis, belum ada informasi atau klarifikasi dari pihak panitia Lentera Festival. Sementara itu, berdasarkan kabar dari beberapa penonton di media sosial, mereka mengatakan panitia kabur dan sebelum ricuh panggung diambil alih oleh manajemen Guyon Waton guna klarifikasi.