Panglima TNI Ungkap Warga Sejumlah Daerah Tak Mau Vaksin Korban Hoax
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan vaksinasi 208 juta penduduk Indonesia bukan perkara mudah. Masih ada warga di sejumlah daerah yang menolak vaksin lantaran termakan hoax.
"Untuk memberikan vaksinasi bagi 208 juta lebih rakyat Indonesia bukanlah pekerjaan yang mudah. Membutuhkan kerja keras dan manajemen lapangan yang baik dari semua komponen bangsa," kata Hadi saat mengecek jalannya vaksinasi massal dan penyaluran bantuan sosial (bansos) oleh alumni Akabri '99 di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (20/10).
"Di beberapa daerah masih terdapat masyarakat yang belum mau divaksin karena banyaknya hoax dan pemberitaan yang keliru," sambung dia.
Hadi menekankan lagi, pemerintah dan TNI-Polri tak dapat menghadapi Covid-19 jika rakyat tak turut serta. Hadi menyampaikan seluruh elemen bangsa harus satu pandangan dan satu aksi untuk menangani pandemi.
"Kegiatan kerja sama berbagai pihak seperti yang digagas oleh alumni Akabri 1999 patut diapresiasi. Vaksinasi massal dan pemberian bantuan sosial dalam bentuk program desa 100% kekebalan komunal dan bantuan operasional madrasah menjadi bentuk kepedulian dan semangat untuk membantu sesama yang harus terus kita miliki," ungkap Hadi.
"Ini merupakan cerminan kepekaan terhadap kondisi lingkungan sosial masyarakat. Inilah bentuk persatuan dan persatuan bangsa, Bhinneka Tunggal Ika," imbuh mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini.
Nakes Disebar
Masih berkaitan dengan vaksinasi, atas perintah Hadi, TNI menyebarkan 122 tenaga kesehatan (nakes) Siswa Pendidikan Pertama Perwira PrajuritKarier (Dikmapa PK) TNI yang tengah mengikuti Pendidikan di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Mereka ditugaskan mempercepat capaian vaksinasi di Ibu Kota hingga wilayah aglomerasi seperti Bogor dan Tangerang.
Ke-122 nakes itu tiba di Lanud Halim Perdanakusuma setelah menempuh perjalanan dari Lanud Adisutjipto Yogyakarta dengan pesawat Hercules C-130 A- 1303 dan CN A-2901 TNI AU. Kedatangan para nakes disambut Wakapuskes TNI, Marsma Didik Kestito.
Ke-122 nakes ini akan diinapkan di sebuah hotel, di Citra Raya, KabupatenTangerang. Mereka terdiri dari dokter umum (88 orang), dokter gigi (11 orang), apoteker (8 orang), perawat (4 orang), ahli gizi (3 orang), petugas elektromedis (1 orang), fisioterapis (2 orang), analis medis (2 orang), petugas radiologi (1 orang), perawat pada dokter gigi (1 orang), dan petugas rekam medis (1 orang).
"Saat ini seluruh negara, termasuk Indonesia yang kita cintai bersama, sedang berperang dengan gencar-gencarnya menghadapi Covid-19. Dan berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia mulai dari mengatakan Prokes 3 M, meningkatkan 3 T," terang Didik.
"Sampai mendirikan berbagai rumah sakit Covid-19 yaitu RS Wisma Atlet, RS Khusus Inspeksi di Pulau Galang, RS Lapangan Kogabwilhan di Surabaya dan beberapa rumah sakit terpadu (isoter) di berbagai kabupaten dan kota di seluruh Indonesia," lanjut dia.
Didik menegaskan prajurit TNI berkewajiban membantu pemerintah. "Di sinilah tugas dari para perwira siswa sekalian, membantu melaksanakan vaksinasi di daerah Tangerang dan Bogor," ujarnya.