Kalah Dengan Para Pendatang Baru, Masinton Pasaribu Terancam Gagal Dapat Kursi di Senayan
Politisi Masinton Pasaribu, tokoh utama dalam partai PDI Perjuangan, menghadapi tantangan berat untuk mendapatkan kursi di parlemen Indonesia. Meskipun sering mengkritik Presiden Joko Widodo, Masinton kesulitan mendapatkan dukungan signifikan dari pemilih.
Dengan sejarah panjang sebagai anggota PDI Perjuangan dan aktivis sejak era 1998, Masinton Pasaribu memasuki arena pemilu di Daerah Pemilihan Jakarta II. Namun, hitungan awal oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan respon yang kurang bergairah terhadap pencalonan Masinton, dengan hanya 19.234 suara tercatat, mewakili 60 persen dari suara yang dihitung.
Yang menarik adalah bahwa Masinton Pasaribu menemukan dirinya tertinggal di belakang Once Mekel, mantan vokalis Dewa 19, menunjukkan sifat dinamis hasil pemilu. Selain itu, dia memiliki jumlah suara yang serupa dengan pendatang baru Chong Sung Kim dari Partai Golkar, yang meraih 16.768 suara.
Sementara itu, lanskap pemilihan di Jakarta II sangat kompetitif, sering disebut sebagai medan pertempuran karena kehadiran kandidat-kandidat terkemuka yang bersaing untuk kursi parlemen. Hasil awal untuk kontestan-kontestan teratas mencerminkan intensitas ini:
1. Hidayat Nur Wahid dari PKS memimpin dengan 86.530 suara yang substansial.
2. Uya Kuya dari PAN mengikuti di posisi kedua dengan 42.307 suara.
3. Himmatul Aliyah dari Gerindra menduduki posisi ketiga dengan 35.664 suara.
Daerah Pemilihan Jakarta II mencakup wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri, dengan tujuh kursi parlemen yang diperebutkan.
Berikut sekilas tentang jumlah suara sementara kandidat parlemen untuk Jakarta II:
- Hidayat Nur Wahid (PKS): 86.530 suara
- Uya Kuya (PAN): 42.307 suara
- Himmatul Aliyah (Gerindra): 35.664 suara
- Abraham Sridjaja (Golkar): 28.301 suara
- Ida Fauziyah (PKB): 28.280 suara
- Ade Armando (PSI): 25.415 suara
- Once Mekel (PDI Perjuangan): 25.190 suara
- Kurniasih Mufidayati (PKS): 22.236 suara
- Melani Leimena (Demokrat): 20.269 suara
Lanskap politik di Indonesia tetap dinamis, dengan hasil akhir masih menunggu saat KPU melakukan perhitungan suara yang komprehensif untuk menentukan hasil dari pemilu 2024.