Antoni Sitorus Pengusaha Tambang Bitcoin Medan Masih DPO Dan Berkeliaran
MEDAN - Antoni Sitorus, pemilik 57 tambang bitcoin yang melakukan pencurian arus listrik dan merugikan PLN sebesar Rp 19,7 miliar, kini menjadi sorotan di Kota Medan.
Sayangnya, Antoni Sitorus yang telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) masih belum ditangkap oleh Polda Sumatera Utara.
Polisi tampak tidak mampu menangkap Antoni Sitorus meski aksi pencurian arus listriknya telah merugikan negara dengan nilai yang mencapai belasan miliar rupiah.
Lalu, siapakah sebenarnya Antoni Sitorus ini?
Antoni Sitorus dilahirkan di Kota Tanjungbalai pada tanggal 13 Maret 1984.
Dia tinggal di Kompleks Asoka Raya Residence, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.
Antoni Sitorus diketahui memiliki seorang istri dan dua anak.
LinkedIn Indonesia mencatat bahwa Antoni Sitorus merupakan lulusan Sastra dari Universitas Sumatera Utara (USU).
Dia mengaku sebagai Pendiri Crypto News Indonesia.
Selain itu, Antoni Sitorus pernah menjabat sebagai Chief Marketing Officer di PT Comodo Matic Decentralized (CMD).
Dia juga mengklaim pernah menjadi Chief Executive Officer di Arecsa Global.
Di laman LinkedIn tersebut, Antoni Sitorus menyebut dirinya sebagai Konsultan Pertambangan Bitcoin.
Namun, meskipun telah merugikan negara dengan nilai yang mencapai belasan miliar rupiah, penangkapan Antoni Sitorus terkesan tertunda menurut pandangan masyarakat.
Terlihat ada indikasi bahwa pria dengan tinggi sekitar 165 sentimeter ini dibiarkan lepas dan tidak ditangkap hingga saat ini.
Dalam pengungkapan kasus pencurian arus listrik ini, Polda Sumatera Utara mengatakan telah menangkap dua tersangka.
Keduanya adalah PT yang merupakan Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dan SM yang bertugas sebagai koordinator lapangan.
Saat ini, keduanya sedang menjalani proses hukum di Polda Sumatera Utara.
Namun, belum ada perkembangan lebih lanjut mengenai pengejaran terhadap Antoni Sitorus, apakah dia sudah dicekal atau masih bisa bergerak bebas.