Jeka Saragih: Petarung UFC yang Menginspirasi Generasi Muda Indonesia
Jeka Saragih bukan hanya memikirkan karirnya dalam dunia MMA. Sebagai petarung Indonesia pertama di UFC, dia juga peduli dengan regenerasi.
Jeka telah mendirikan dua pusat latihan MMA, di Saribu Dolok dan Siantar. Petarung yang lahir pada tanggal 3 Juli 1995 ini kini memiliki sekitar 100 murid.
"Saya berharap kemenangan ini dapat menginspirasi atlet muda dan generasi penerus di seluruh Indonesia, agar mereka lebih termotivasi untuk berlatih, berprestasi, dan yang paling penting menjauhi narkoba," kata pemuda asal Simalungun, Sumatera Utara, di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta, pada Kamis (23/11).
"Saya juga telah mendirikan tempat latihan di desa saya. Meskipun dengan sumber daya yang terbatas, saya sudah membina lebih dari 100 murid. Kami berusaha semaksimal mungkin agar para pemuda di sana terhindar dari narkoba, pergaulan bebas, atau hal-hal yang merugikan," tambahnya.
Petarung Indonesia, Jeka Saragih, tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Rabu (22/11) setelah melakukan debut di UFC. Foto: Jodi Hermawan/kumparan Jeka berharap dapat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain tentang MMA, ada hal lain yang ingin ia diskusikan dengan Jokowi.
"Saya berharap mendapat dukungan kedepannya dan terus mewakili Indonesia di pentas internasional, khususnya di UFC. Saya berharap bisa bertemu langsung dengan Pak Presiden untuk berbicara tentang kondisi di kampung halaman saya," harapnya.
"Terutama, terkait infrastruktur jalan yang sangat rusak di desa saya dan juga masalah jaringan komunikasi yang sangat minim. Saya berharap hal ini dapat didengar dan dibantu," tandasnya. Jeka Saragih baru saja meraih kemenangan dalam debutnya di UFC beberapa waktu lalu. Ia berhasil menang KO di ronde pertama melawan petarung Brasil, Lucas Alexander.