Anggota Brimob Bripka Andry Darma Merasa Nyawanya Terancam Akibat Lapor Suap Atasan

Posted 07-06-2023 14:47  » Team Tobatimes
Foto Caption: Anggota Brimob Bripka Andry Darma

Berita terkini mengenai anggota Brimob Bripka Andry Darma Irawan yang menjadi korban pemerasan oleh komandannya.

Setelah mengungkap kelakuan komandannya, Bripka Andry Darma Irawan menjalani pemeriksaan oleh Prompam Polda Riau.

Komandan Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau, Kompol Petrus Simamora, telah dicopot dari jabatannya.

Namun, kini Andry Darma Irawan enggan masuk kantor atau berdinas lagi.

Alasannya adalah karena ia merasa nyawanya terancam.

Bagaimana nasib terkini anggota Brimob Andry Darma Irawan?

Andry Darma Irawan, yang mengaku menjadi korban pemerasan oleh komandannya, merasa terancam saat ini.

Andry sebelumnya mengungkapkan bahwa ia telah menyetor uang sebesar Rp 650 juta sebagai sogokan agar tidak dimutasi.

Namun, Andry tidak mendapatkan apa yang diinginkannya meskipun sudah memberikan uang kepada komandannya.

Kabar ini menjadi viral di media sosial setelah diungkap oleh korban.

Dalam pengakuannya, anggota Brimob bernama Bripka Andry Darma Irawan merasa kecewa karena dimutasikan tanpa alasan yang jelas.

Padahal saat itu, Andry sedang mengurus ibunya yang sakit di Brimob Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau yang bermarkas di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).

Sebelum dimutasi, Bripka Andry membongkar isi percakapannya dengan komandannya, Kompol Petrus H Simamora.

Kompol Petrus merupakan Komandan Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Riau.

Dalam percakapannya, Kompol Petrus terlihat meminta uang jutaan hingga puluhan juta kepada Bripka Andry dengan santainya.

Bahkan, Bripka Andry menyediakan dana untuk acara peringatan hari ulang tahun satuan hingga bantuan ke sekolah dasar.

Totalnya mencapai Rp 650 juta.

Uang tersebut ditransfer oleh Bripka Andry ke rekening pribadi komandannya.

Namun, dengan tiba-tiba, Bripka Andry dimutasi.

Ia dimutasi tanpa alasan yang jelas.

Kesal karena dimintai ratusan juta dan tetap dimutasi, Bripka Andry melaporkan komandannya ke Propam Polda Riau.

Kompol Petrus Simamora dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Riau.

Kabar ini pun menjadi viral di media sosial dan menarik perhatian publik.

Namun, Andry Darma Irawan, yang merupakan korban pemerasan, merasa nyawanya terancam.

Andry merasa takut masuk kantor atau berdinas lagi karena ia khawatir dengan keselamatannya.

Hingga saat ini, Andry masih menunggu perkembangan kasusnya dan berharap agar keadilan dapat terwujud.

Itulah kabar terkini mengenai anggota Brimob Bripka Andry Darma Irawan yang menjadi korban pemerasan oleh komandannya.