Jokowi Didesak Untuk Lengser dari Jabatan Presiden Karena Dianggap Turut Campur Terkait Pilpres

Posted 07-06-2023 13:58  » Team Tobatimes
Foto Caption: Jokowi dan Prabowo

JAKARTA - Desakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipecat dari jabatannya karena terkait dengan Pilpres 2024 telah muncul. Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana, telah mengirimkan surat terbuka kepada pimpinan DPR RI yang meminta pemecatan Presiden Jokowi. Dalam surat tersebut, Denny menyinggung kemungkinan proses impeachment terhadap Presiden Jokowi dan menganggap tindakan "cawe-cawe" yang dilakukannya sangat berbahaya.

Denny Indrayana menekankan bahwa cawe-cawe yang dilakukan Presiden Jokowi jauh lebih serius dan berbahaya dibandingkan dengan kasus-kasus sebelumnya. Dia mengutip contoh pengunduran diri Presiden Amerika Serikat Richard Nixon akibat skandal Watergate sebagai perbandingan, di mana kantor Partai Demokrat Amerika diretas untuk memasang alat sadap. Menurut Denny, pelanggaran konstitusi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi jauh lebih serius dan layak untuk dipertimbangkan pemecatannya.

Dalam suratnya, Denny Indrayana juga mengajukan beberapa dugaan pelanggaran yang menurutnya perlu diselidiki oleh DPR melalui hak angket. Pertama, dugaan bahwa Presiden Jokowi menghalangi Anies Baswedan menjadi calon presiden dengan menggunakan kekuasaan dan sistem hukum. Kedua, Presiden Jokowi disebut membiarkan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengganggu kedaulatan Partai Demokrat. Ketiga, Presiden Jokowi diduga menggunakan kekuasaannya untuk menekan parpol dalam menentukan capres-cawapres 2024.

Denny Indrayana juga menegaskan bahwa tindakan cawe-cawe yang dilakukan Presiden Jokowi adalah pelanggaran terhadap UUD 1945 yang berpotensi merugikan kepentingan bangsa dan negara, semata-mata untuk kepentingan pribadi dan oligarki bisnis di baliknya.

Beberapa pengamat juga memberikan pandangannya terkait cawe-cawe yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Mereka menyebut bahwa tindakan ini berkaitan dengan Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang. Presiden Jokowi ingin memastikan bahwa Pemilu berlangsung adil, jujur, dan transparan, serta tidak memecah belah rakyat. Selain itu, cawe-cawe ini juga terkait dengan keinginan Presiden Jokowi untuk memastikan bahwa penggantinya nantinya akan melanjutkan program-program yang telah dilakukan olehnya.

Pemerintahan Presiden Jokowi dikenal sebagai pemerintahan yang responsif terhadap kritik dan aspirasi publik. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Presiden seringkali muncul sebagai respons terhadap kritik dan dukungan publik terhadap calon-calon tertentu di masa yang akan datang.

Meskipun desakan pemecatan terhadap Presiden Jokowi telah muncul, proses impeachment atau pemecatan seorang presiden membutuhkan pertimbangan yang serius dan prosedur hukum yang ketat. Keputusan tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan DPR RI.