Gegara Tiga Kotak Bika Ambon, Penumpang Ngamuk Diminta Rp 2 Juta oleh Petugas di Bandara Kualanamu
TOBATIMES.COM, MEDAN - Seorang penumpang pesawat ngamuk kepada petugas Bandara Kualanamu lantarana dimintai uang Rp 2 juta.
Mulanya, penumpang pesawat itu hendak naik ke maskapai sambil membawa tiga kotak Bika Ambon.
Namun, sebelum masuk pesawat, penumpang dimintai uang Rp 2 juta dengan alasan kelebihan muatan.
"Saya beli oleh-oleh masa suruh bayar Rp 2 juta. Kamu meras ya? Kamu meras saya ya?" kata penumpang wanita itu sambil merekam, sebagaimana video di akun TikTok @henryrobbytanauma.
Mendengar hal itu, petugas Bandara Kualanamu sempat ada yang berusaha menghindar.
Lalu, sang wanita memanggil petugas itu.
Wanita tersebut mengatakan, dia tidak sendirian naik pesawat.
Ada dua orang lain yang akan berangkat dengan pesawat.
Sehingga, jika dikatakan kelebihan muatan, maka sangat tidak masuk akal.
Sebab, tiap penumpang bisa membawa satu kotak Bika Ambon.
“Saya tiga orang, kenapa saya gak bisa ambil?” kata wanita itu.
Namun, petugas Bandara Kualanamu tadi meminta penumpang tersebut hati-hati ketika bicara.
“Berbicara hati-hati, jangan sampai nantinya ibu mempermalukan diri sendiri,” ujar petugas Bandara Kualanamu.
Setelah adu mulut selama beberapa waktu dengan para petugas bandara, akhirnya wanita itu dan suaminya memilih mengalah dan menyuruh anggota keluarganya untuk menjemput Bika Ambon yang mereka bawa.
Unggahan ini pun menuai beragam komentar dari warganet yang mmepertanyakan kebijakan bandara yang dinilai tak masuk akal itu.
“Bagasi kabin dapat 7 kg, kalo 3 orang bisa bawa 21 kg, kue 3 dus ga sampai 5 kg, harusnya bisa dong naik tanpa dikenakan biaya lagi,” tulis @meilylouis.
“Overload itu hanya bayar kelebihan muatan aja, kalau nggak bisa bawa 3 box kan bisa bawa 2 box,” tulis @tokcinpo.
“Di Medan selalu kena gini, tapi biasa awal-awal pas check in dibagi tau kalau ada 7 kg dibawa masuk, kotaknya dimasukin bagasi aja,” tulis @natalie.cristhine.
“Pernah Kelebihann 3 kg cuma bayar 400 ribu, ini kok 2 jutaaaaa,” tulis @rnnainggolan.
“Itulah yang bikin pening aku kalau mau bawak oleh-oleh, harga oleh-oleh sama baru berapa kita bayar segitu mahal,” tulis @hasanah_.4.
Humas PT Angkasa Pura Aviasi (AVI), Yuliana Balqis menjelaskan kebijakan dan peraturan terkait bagasi bukan kebijakan bandara, melainkan kebijakan maskapai.
Adapun pihak Bandara Kualanamu hanya memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan dengan cara memantau barang bawaan penumpang.
"Terkait pengaturan bagasi bukan kebijakan bandara melainkan maskapai. Pihak bandara memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan dengan cara memantau barang bawaan penumpang yang tidak mengandung explosive dan dangerous goods, " ucapnya saat diwawancarai, Kamis (16/3/2023).
Terkait penumpang pesawat yang ditahan dan diminta untuk membayar Rp 2 juta oleh petugas Bandara Kualanamu, Balqis mengatakan itu bukanlah denda, tetapi biaya kelebihan bagasi yang dibayar ke maskapai yang bersangkutan.